GAMBARAN PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTA BENGKULU
Keywords:
Gambaran, Pneumonia, BalitaAbstract
Provinsi Bengkulu merupakan Provinsi yang menduduki peringkat ke 2 tertinggi kasus pneumonia pada balita setelah Papua yaitu mencapai 3,4%. Kejadian kasus pneumonia selama 5 tahun sebelumnya pada balita cukup fluktuatif hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita yang ditemukan dan ditangani pada setiap tahunnya, di Kota Bengkulu tahun 2018 jumlah kasus pneumonia pada balita mencapai 3.411. Tahun 2017 sebanyak 3.437 penderita, hal ini menunjukan trend peningkatan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2016 sebanyak 31 orang, tahun 2015 berjumlah 125 kasus, tahun 2014 berjumlah 35 kasus, dan tahun 2013 berjumlah 26 kasus. Meningkatnya kasus pneumonia ini akan berdampak pada status kesehatan bayi dan anak di masa akan datang. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kejadian Pneumonia pada Balita Di Kota Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas yang jumlah kasus pneumonianya tinggi yaitu terdapat 4 (empat) Puskesmas yaitu Puskesmas Sukamerindu, Puskesmas Betungan, Puskesmas Basuki Rahmat dan Puskesmas Kuala Lempuing. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Selanjutnya data yang telah terkumpul dilakukan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian pneumonia pada Balita dari 90 responden terdapat 52 balita (57,8%) menderita pneumonia dan 38 balita (42,2%) tidak menderita pneumonia. Rata rata Ibu balita yang berependidikan tinggi terdapat 77 orang (85,6%). Masih ada ibu balita yang tidak memberikan ASI Ekslusif sebanyak 36 orang (40%). Rata rata status imunisasi balitanya tidak lengkap sebanyak 58 orang (64,4%) dan memiliki riwayat ISPA sebanyak 47 orang (52,2%). Masih ada rumah dengan kepadatan hunian padat sebanyak 35 rumah (38,9%).
References
Depkes 2009. Pneumonia: Penyebab Kematian Utama Balita. Setjend Depkes. Pusat Komunikasi Publik. http:// depkes.go.id
Dinkes Kota. 2018. Profil kesehatan Kota Bengkulu. Bengkulu
Efni, Yulia. 2016. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kelurahan Air Tawar Barat Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.
Fanada, Mery (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kenten Palembang Tahun 2012 : Badan Diklat Provinsi Sumatera Selatan.
Hartini, Lela dan Ismiati. 2016. Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu. Jurnal Media Kesehatan. Vol. 9 No. 1 April 2016.
Lindawati. 2010. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Insiden Pneumonia Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Duyun Kabupaten Siak Tahun 2010. Diterbitkan di Pekanbaru : STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia Pada Anak Balita, Dewasa dan Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Rahayu, Dian. Pamungkas. 2012. Analisis Faktor Risiko Pneumonia pada Anak Balita di 4 Provinsi Di Wilayah Indonesia Timur. Diterbitkan : FKM UI. Depok
Riskesdas. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. Kemenkes RI
UNICEF. 2015. Progress and Challenges in Fighting Childhood Pneumonia. http://weshare.unicef.org/Package/2AMZIFSBQHY
WHO. 2010. Pneumonia. Diunduh dari https://www.who.int/mediacentre/ tanggal 4 Juli 2019.
WHO. 2011.Global Action Plan for the Prevention and Control of Pneumonia (GAPP). Genewa: WHO Press