PENYULUHAN DAN PENGENALAN PROFESI APOTEKER KEPADA SISWA SEKOLAH DASAR DI MIN 2 TANGERANG SELATAN
Keywords:
Penyuluhan, Apoteker cilik, Gema cermatAbstract
Pembinaan dan pemberdayaan program pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di usia sekolah terutama di level sekolah dasar sudah mulai berkembang, program pengenalan terhadap dunia kesehatan ini penting diberikan pada anak-anak sejak dini. Untuk mendukung hal tersebut maka perlu adanya apoteker cilik yang nantinya dapat menyempurnakan program Pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di sekolah dasar. Kegiatan penyuluhan dan pengenalan apoteker ini merupakan kegiatan pengenalan profesi kefarmasian kepada anak-anak usia dini sehingga dapat mengenal dan menumbuhkan minat kepada profesi kefarmasian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di MIN 2 Tangerang Selatan, pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 yang dimulai pukul 07.00 sampai dengan 09.00 WIB. Tujuan dari kegiatan ini yaitu: 1) mengenalkan profesi Apoteker kepada siswa SD yang termasuk dalam anak usia dini sehingga mindset adanya profesi akan tertanam di benak siswa SD tersebut. 2) Pendidikan tentang obat kepada anak melalui Apoteker Cilik, hal ini dirasa sangat baik diterapkan untuk menjadi bekal pengetahuan, sesuai dengan tujuan pemerintah yakni Gema Cermat. Media yang digunakan adalah Laptop, LCD, banner, alat peraga seperti sample obat, serta pengeras suara. Rundown kegiatan diawali dengan tanya jawab seputar tenaga kesehatan yang satunya adalah profesi apoteker, dilanjutkan dengan pemberian materi tentang profesi apoteker dengan memberikan video seputar sosok dan tugas Apoteker. Sesi selanjutnya adalah pemberian materi tentang Apoteker cilik, materi ini disuguhkan dengan bernyanyi lagu yang judul “Apoteker Cilikâ€. Disesi akhir yakni setelah siswa mulai paham tentang peran Apoteker dan pentingnya peran Apocil, maka materi selanjutnya tentang bagaimana menggunakan obat dengan tepat melalui materi GEMA CERMAT, dalam materi ini ditekankan bagaimana siswa siswi harus tepat dalam menggunakan obat, materi ini disajikan dengan menyanyikan 5 jari O, di akhiri dengan tanya jawab seputar materi yang disambut antusias oleh siswa MIN 2.
References
Adhikary, M., Tiwari, P., Singh, S., & Karoo, C. (2014). Study of selfmedication practices and its determinant among college students of Delhi University North Campus, New Delhi, India. International Journal of Medical Science and Public Health, 3(4), 406-409.
Desai, C., Girdhar A.O, Shah U.H, 2005, Knowledge and Awareness about Medicines among Primary SchoolChildren in Ahmedabab, India., Regional Health Forum,Volume 9, Number 2:1-8.
Harahap, N. A., Khairunnisa, & Tanuwijaya, J. (2017). Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2), 186–192.
Ikatan Apoteker Indonesia. (2016). Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, 1–56.
Teramachi, H. (2013). Establishment of a “Correct use of medicine†educational program for health and physical education at junior high schools. Yakugaku Zasshi, 133(12), 1325– 1334. https://doi.org/10.1248/yakushi.13-00226-4.
WHO (2000) Guidelines for the Regulatory Assessment of Medicinal Products for Use in Self-Medication., Geneva. Terdapat pada: http://apps.who.int/medicinedocs/pdf/s 2218e/s2218e.pdf