Penerapan Metode Biopori Untuk Pencegahan Banjir Di Desa Teluk Naga Rt.01 Rw.01 kecamatan Teluk Naga Tangerang – Banten
Keywords:
banjir, lubang penyerapan, bioporiAbstract
Saat ini, banjir sering terjadi entah itu di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk drainasenya buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah, dimaksudkan sebagi lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah (Ir. Kamir R. Brata, 2008). Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori. Pada tanah yang telah rusak di mana lapisan tanah atas (top soil) sudah tipis akibat terkikis oleh air larian, lubang resapan biopori dapat membantu mempercepat laju peresapan air ke dalam lapisan bawah tanah (sub soil) yang relatif padat, serta membantu pemasukan bahan organik ke dalam tanah. Dengan perbaikan kondisi sub soil tanah maka peresapan air semakin lancar, sehingga cadangan air tanah semakin terjamin. Pantauan di lokasi usai hujan deras, gorong-gorong atau saluran air meluap hingga menutupi jalan. Sejumlah pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor sempat terjebak banjir. Beberapa di antaranya hampir terjatuh saat menerjang banjir. Dengan pembahasan diatas disini penulis akan memberikan penyuluhan kesiapsiagaan warga terhadap bencana banjir dengan adanya pendidikan praktik biopori di salah kampung yang berada di Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang, yaitu dengan judul “Penerapan Metode Biopori Untuk Pencegahan Banjir Di Desa Teluk Naga RT.01 RW.01 Kecamatan Teluk Naga Tangerangâ€, dengan maksud dan tujuan warga dapat mengetahui kesiapsiagaan bencana banjir melalui pendidikan praktik biopori, dan bagaimana cara pembuatan lubang saluran biopori. Dengan kegiatan ini diharapkan pengurangan dan kesiapsiagaan dapat ditanamkan sejak dini melalui tingkat pemahaman dalam kesiapsiagaan bencana banjir ke dalam tahap sebelum bencana, saat terjadi bencana dan setelah terjadi bencana.References
Kamir R. Brata & Anne Nelistya. 2008. Lubang Resapan Biopori. Penebar Swadaya.
Elsie, E., Harahap, I., Herlina, N., Badrun, Y., & Gesriantuti, N. (2017). Pembuatan Lubang Resapan Biopori Sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 1(2), 93–97. (https://doi.org/10.37859/jpumri.v1i2.242)
Sanitya, R., & Burhanudin, H. (2013). Penentuan Lokasi dan Jumlah Lubang Resapan Biopori Di Kawasan Das Cikapundung Bagian Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 13(1), 124504.
Downloads
Published
2023-01-03
Issue
Section
Articles