FASIH BERBHINNEKA BAGI PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA

Authors

  • Nurdiyana Nurdiyana Universitas Pamulang

Abstract

Berbeda-beda namun satu jua, istilah ini seringkali kita dengar dimana Istilah Bhinneka Tunggal Ika ini berasal dari sebuah kitab sutosoma karangan Empu Tantular, yang mengaskan bahwa walaupun bangsa kita memiliki banyak keberagaman mulai dari  suku, ras dan etnis, agama, Bahasa, kesenian dan lainnya namun kita disatukan dalam sebuah negara kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Negara Indonesia merupakan  bangsa yang besar yang kaya akan keanekaragaman budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari berbagai macam suku, etnik, bahasa dan agama, namun keberagaman tersebutlah yang menjadikan bangs akita untuk memilih bersatu dalam satu kesatuan budaya dan ideologis sebagai mana tercermin dalam motto “Bhinneka Tunggal Ika†yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Istilah Bhinneka Tunggal Ika ini memiliki makna yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam  sila ketiga dari „Pancasila tidak bisa dipahami secara ekslusif sebagai sebuah kekuatan tertutup yang memproteksi setiap nilai-nilai yang bersumber dari luar bangsa Indonesia“. Nilai-nilai dari luar yang bernilai positif, baik nilai-nilai agama maupun budaya asal tidak bertentangan dengan prinsip dasar nilai-nilai luhur Pancasila dapat saja diakomodir dan diintegrasikan ke dalam nilai-nilai peradaban bangsa Indonesia. Namun tidak bisa kita pungkiri pula bahwa adanya nilai-nilai yang datang dari luar yang berakibat buruk bagi yang salah dalam memaknainya. Seiring dengan kemajuan teknologi yang memberi pengaruh yang sangat besar terutama bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa karena teknologi ini selain memang sebagai sebuah kebutuhan yang membantu dalam kehidupan manusia untuk mempermudah di dalam pekerjaan, teknologi juga dapat berakibat tidak baik karena salah di dalam penggunaannya. Sebagai pemuda sudah seharusnya menjaga kokohnya Bhinneka Tunggal Ika dengan memanfaatkan teknologi yang sudah maju di era globalisasi ini.“Oleh karena itu, para pemuda harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia, harus selalu mengambil sisi positif. Dengan memiliki jiwa muda maka dapat membangun negara Indonesia yang mandiri, Bersatu dan damai walaupun berbeda suku, ras, agama, budaya, Bahasa dan yang lainnya. Pemuda harus dapat berpikir rasional, demokratis dan kritis dalam menghadapi dan menuntaskan masalah-masalah yang ada di negara kita. Begitu pentingnya peranan pemuda di dalam negara ini, sehingganya perlunya penanaman kecintaan terhadap tanah dana air ini dalam jiwa para pemuda..

 

Kata kunci : Fasih berbhinneka, pemuda, generasi penerus bangsa


References

Agung, D. A. G. (2018). KEBHINEKAAN: SEBUAH RETORIKA?. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 12(1).

Maksum, H. (2016). PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA GLOBALISASI DALAM MENUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME. PIONIR: Jurnal Pendidikan, 5(2).

Nurdiyana, N. (2019). Penyuluhan Pentingnya Pendidikan Untuk Perempuan Millenial. Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of Community Service in Humanities and Social Sciences, 1(1).

Penerbit, F. K. I. P., No, J. M., Mataram, N. T. B., & cipta dilindungi Undang-Undang, H. TANTANGAN KEBHINEKAAN DI ERA DIGITAL

https://www.researchgate.net/deref/https%3A%2F%2Fguruppkn.com%2Fperan-pemuda-sebagai-generasi-penerus-bangsa

Downloads

Published

2021-06-23

How to Cite

Nurdiyana, N. (2021). FASIH BERBHINNEKA BAGI PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA. Generasi Pancasila, 1. Retrieved from https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/gnp/article/view/11271