Penerapan Deep Learning dalam Pendidikan di Indonesia
Keywords:
Deep Learning, Mindfull Learning, Meaningfull Learning, Joyfull Learning, Pendidikan IndonesiaAbstract
Pendekatan Deep Learning dalam pendidikan, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti pada November 2024, berfokus pada pengalaman belajar yang lebih mendalam, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa. Deep Learning mengedepankan tiga pilar utama, yakni Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis implementasi pendekatan Deep Learning dalam konteks pendidikan Indonesia, dengan meninjau teori-teori pembelajaran terkini dan tantangan yang dihadapi dalam penerapannya. Berdasarkan kajian pustaka dari berbagai sumber, seperti teori konstruktivisme, pembelajaran aktif, serta teori kecerdasan emosional, penelitian ini menemukan bahwa meskipun Deep Learning memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tantangan terbesar adalah penerapannya yang memerlukan penyesuaian dengan konteks lokal, kesiapan guru, dan sistem pendidikan yang ada. Artikel ini juga mengusulkan langkah-langkah untuk adaptasi Deep Learning di Indonesia, termasuk pentingnya pelatihan guru dan perubahan kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada keterampilan abad ke-21. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan dan praktisi pendidikan dalam merancang sistem pembelajaran yang lebih relevan dan efektif untuk masa depan.
References
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Ed.). (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives (Complete ed). Longman.
Bodrova, E. (with Leong, D.). (2024). Tools of the Mind: The Vygotskian Approach to Early Childhood Education (3rd ed). Taylor & Francis Group.
Darling-Hammond, L. (1997). The right to learn: A blueprint for creating schools that work (1st ed). Jossey-Bass.
Dweck, C. S. (2006). Mindset: The new psychology of success (1st ed). Random House.
Freeman, S., Eddy, S. L., McDonough, M., Smith, M. K., Okoroafor, N., Jordt, H., & Wenderoth, M. P. (2014). Active learning increases student performance in science, engineering, and mathematics. Proceedings of the National Academy of Sciences, 111(23), 8410–8415. https://doi.org/10.1073/pnas.1319030111
Garrison, D. R., & Akyol, Z. (2015). Corrigendum to ‘Toward the development of a metacognition construct for communities of inquiry’ [The Internet and Higher Education (2015) 66–71]. The Internet and Higher Education, 26, 56. https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2015.03.001
Goleman, D. (2020). Emotional intelligence (25th anniversary edition). Bantam Books.
Hattie, J. (2008). Visible Learning (0 ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203887332
Jonassen, D. H. (2010). Learning to Solve Problems (0 ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203847527
Kompas, K. C. (2024, November 10). Apa Itu Deep Learning yang Disebut Gantikan Kurikulum Merdeka Belajar? Halaman all. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/tren/read/2024/11/11/063000165/apa-itu-deep-learning-yang-disebut-gantikan-kurikulum-merdeka-belajar-
Mardiana, M., & Emmiyati, E. (2024). Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran: Evaluasi dan Pembaruan. Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 10(2), 121–127. https://doi.org/10.26740/jrpd.v10n2.p121-127
Piaget, J. (2005). The Psychology Of Intelligence.
Suprihatin, S. (2015). UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.
Tzenios, N. (2022). LEARNER-CENTERED TEACHING. International Research Journal of Modernization in Engineering Technology and Science. https://doi.org/10.56726/IRJMETS32262