Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair
Keywords:
Sabun, Alkali, trigliserida, penyabunan, lemakAbstract
Sabun cuci piring cair digunakan untuk menghilangkan kotoran pada peralatan makan dan bekas masak. Kotoran yang menempel pada peralatan tersebut diantaranya berupa lemak. Air saja tidak dapat membersihkan kotoran yang menempel pada peralatan masak, diperlukan sabun yang dapat mengangkat kotoran yang menempel. Sabun bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan air. Tegangan permukaan air adalah gaya yang menahan air agar tetap menyatu. Sabun menurunkan tegangan permukaan air dengan cara membentuk lapisan film di permukaan air. Lapisan film sabun ini akan mengelilingi kotoran, sehingga kotoran tersebut dapat lebih mudah terlepas dari permukaan dan terbawa air pada saat dibilas. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, badan, piring dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali (natrium atau kalium hidroksida) dan trigliserida dari asam lemak rantai karbon C16 melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun. Sabun dapat menghilangkan kotoran dan minyak karena struktur kimia sabun terdiri dari bagian yang bersifat hidrofil pada rantai ionnya, dan bersifat hidrofobik pada rantai karbonnya. Pada saat menghilangkan kotoran dan minyak, bagian yang bersifat hidrofobik pada sabun akan larut dalam minyak dan mengepung kotoran minyak, sedangkan bagian hidrofilik akan terlepas dari permukaan yang dibersihkan dan terdispersi dalam air sehingga dapat dicuci. Pemenuhan akan sabun seringkali dianggap sebagai kebutuhan sekunder, karena kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) merupakan kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi setiap hari. Konsumsi sabun yang terus menerus setiap harinya, menyebabkan kebutuhan pengadaan sabun yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tujuan kegiatan PkM adalah untuk memberikan pelatihan tentang pembuatan sabun cuci piring cair kepada ibu-ibu rumah tangga RT.10 RW.17 di Perumahan Villa Pamulang Pondok Benda agar dapat membuat sabun sendiri, sehingga jika dapat membuat sabun sendiri akan membantu mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan pembelian sabun dan juga produksi sabun cuci piring secara massal dapat menciptakan peluang usaha.
References
[1] Djatmiko, B., dan Widjaja, A.P., 1984, Teknologi Lemak dan Minyak Ikan. Bogor: Agro Industri Press. Fateta-IPB
[2] Pasir, S., & Hakim, M. S (2014). Penyuluhan dan Praktik Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair I. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 3 (3), 155 – 159.
[3] Sari, V. I., 2010, Pemanfaatan Stearin Dalam Proses Pembuatan Sabun Mandi Padat. Jurnal Sagu 11.1.
[4] Zulkifli, M., & Estiasih. (2014). Sabun dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit.
Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(4), 170-177.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wiwik Indrawati, Rusnia Junita Hakim, Murni Handayani, RT. Ilya Nurul Hamidah, Natasya Dwi Ramadhani Nasution

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.