Sosialisasi Ragam Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pemanfaatan Ampas Teh Sebagai Upaya Mendukung Sustainable Farming Di Desa Tugumukti
DOI:
https://doi.org/10.32493/j.pdl.v4i2.18239Keywords:
Ampas Teh, Ramah Lingkungan, Sustainable FarmingAbstract
Dalam mendukung penerapan program pemerintah mewujudkan pertanian berkelanjutan (sustainable farming), salah satu upaya yang dapat ditempuh yaitu dengan memanfaatkan kembali limbah hasil kegiatan pertanian. Limbah hasil kegiatan pertanian tersebut diolah dengan menggunakan teknologi yang sederhana hingga menggunakan teknologi modern sehingga akan menghasilkan suatu produk yang bernilai. Desa Tugumukti merupakan desa yang berada di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Jawa Barat yang memiliki wilayah geografis berbukit dan memiliki perkebunan teh yang cukup luas. Banyaknya hasil kegiatan pertanian dari perkebunan teh yang berada di sekitar desa, khususnya sisa hasil pertanian berupa ampas teh, menjadi hal menarik yang perlu disosialisasikan dalam pemanfaatan teh tersebut. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Metode ini digunakan sebagai bentuk sosialisasi yang memungkinkan sesuai dengan kondisi desa dalam memberikan informasi dan berdiskusi bersama masyarakat dalam mengetahui dan memahami apa itu ampas teh serta menjelaskan teknologi ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam pemanfaatan ampas teh. Ampas teh yang merupakan limbah atau zat sisa dapat memberikan manfaat dan nilai tambah dengan melakukan daur ulang limbah teh. Ragam teknologi ramah lingkungan telah banyak dikembangkan saat ini dalam pemanfaatan ampas teh, diantaranya penerapan produksi bersih, pemanfaatan ampas teh sebagai adsorben dan pemanfaatan ampas teh sebagai media tanam jamur tiram putih. Ragam teknologi ramah lingkungan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai salah satu wujud dari penerapan pertanian berkelanjutan (sustainable farming).References
Anditya, Fauzan Hafids, Choirul Amri, Tuntas Bagyono. 2018. Pemanfaatan Ampas Teh (Camellia sinensis) Sebagai Adsorben Penurunan Kadar Fe Air Sumur Gali. Poltekkes Yogyakarta. http://www.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/40386?show=full.
Balittri (Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar). 2013. Beberapa Pemanfaatan Limbah Dari Industri Teh. Puslitbang Perkebunan, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/183-beberapa-pemanfaatan-limbah-dari-industri-teh. Diakses 29 Agustus 2021.
Saptari, Tri Haryani, Ani Apriliyani, S.Y.Srie Rahayu. 2016. Pemanfaatan Limbah Ampas Teh Dan Kardus Sebagai Media Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Pakuan Bogor. In: Seminar Nasional Tahunan Matematika, Sains, dan Teknologi 2016, 22 September 2016, Balai Sidang Universitas Terbuka (UTCC). http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6386.
Syakir, M, Dedi Soleh, M.Yusron, Wiratno. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Teh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Bogor.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).