PKM Kelompok Usaha Masyarakat (Pengolahan Makanan Barongko Warna Berbagai Rasa)

Authors

  • Muhammad Jihad Firman IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Maya Kasmita Universitas Negeri Makassar
  • Aris Baharuddin Universitas Negeri Makassar
  • Dodi Ilham Institut Agama Islam Negeri Palopo
  • Ahmad Syarief Iskandar Institut Agama Islam Negeri Palopo
  • Nurul Aswar Institut Agama Islam Negeri Palopo

DOI:

https://doi.org/10.32493/j.pdl.v5i1.23442

Keywords:

Usaha Masyarakat, Pengolahan Makanan, Barongko

Abstract

Masalah yang dihadapi dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut: 1) Belum memiliki perencanaan bisnis yang jelas sehingga target dan sasaran usaha belum memiliki arah kepada pengembangan usaha bisnis yang lebih mapan, 2) Manajemen yang ada dalam usaha ini belum berjalan baik dikarenakan usaha yang baru ini belum bertahan cukup lama hal ini nantinya akan meenjadi masalah tersendiri. Solusi yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah 1) meningkatkan motivasi berwirausaha baik secara individu maupun secara kelompok dan 2) meningkatkan pemahaman mitra tentang manajemen usaha terutama yang berkaitan dengan optimalisasi manajemen sumber daya manusia. Mitra memiliki pengetahuan tentang model pembagian tugas dan kewenangan dalam menjalankan usaha bisnis. Metode yang digunakan adalah ceramah, Tanya jawab, simulasi dan praktek. Partisipasi mitra diharapkan dapat menyediakan tempat pelatihan, serta fasilitas untuk membuat kue. Luaran dalam kegiatan ini adalah 1) Terwujudnya masyarakat yang kreatif dalam pengembangan usaha tradisional, dan 2) Mahasiswa memiliki keterampilan/pemahaman dalam memanfaatkan peluang usaha.. Workshop yang disampaikan menyajikan berbagai materi seperti: 1) pemahaman akan pentingnya makanan tradisional, 2) strategi pemasaran , 3) cara membuat Barongko.

References

Effendy, D. S. et al. (2015) “The influence of supplementary feeding by local food and 123 milk toward increasing the nutritional status of 12-24 months children with undernutrition status in southeast Sulawesi province , Indonesia,†Int J Res Med Sci, 3(10), hal. 2704–2710. doi: http://dx.doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20150818.

Hofstede, G. et al. (2010) “Comparing regional cultures within a country: Lessons from Brazil,†Journal of Cross-Cultural Psychology. Sage Publications Sage CA: Los Angeles, CA, 41(3), hal. 336–352.

Nasrah, R. (2014) “Selera bugis membuat lidah sukar melupakannya,†Utusan Kampus, hal. 12.

Tenriwaru, T. dan Yamin, N. Y. (2016) “Alms and Awards: Reflections Meaning of Liability Celebration: A Phenomenological Study,†Qualitative and Quantitative Research Review, 1(1).

Thamdjaya, L., Tulistyantoro, L. dan Siwalankerto, J. (2014) “Perancangan Interior Restoran Tradisional,†2(2), hal. 277–282.

Uma, S. et al. (2000) “Collection and characterisation of banana and plantains of northeastern India,†in Advancing Banana and Plantain R & D in Asia and Pacific, Proceedings of the 10th INIBAP-ASPNET Regional Advisory Committee meeting. Bangkok, Thailand, hal. 10–11

Downloads

Published

2022-08-10