Pelatihan Pengolahan Limbah Kulit Nanas Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pupuk Organik Cair di MA Darul Ulum Kubu Raya
DOI:
https://doi.org/10.32493/j.pdl.v6i1.32183Keywords:
Pelatihan, Limbah Kulit Nanas, Pupuk Organik CairAbstract
Besarnya potensi perkebunan nanas di Kubu Raya khususnya di kawasan MA Darul Ulum belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sekitar. Pemanfaatan buah nanas umumnya dilakukan dengan cara menjual nanas kupas secara mentah tanpa diolah terlebih dahulu. Telah ada pengolahan buah nanas menjadi keripik, namun karena minimnya pengetahuan masyarakat maka limbah kulit nanas yang dihasilkan dibuang begitu saja di lahan terbuka. Untuk itu, pelaksanaan pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dalam pengolahan limbah kulit nanas menjadi pupuk organik cair. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dan pelatihan, pendampingan dan pembuatan, penyemaian, pemindahan bibit tanaman, aklimatisasi, pemantauan hasil fermentasi, pengaplikasian pupuk, pemantauan pertumbuhan tanaman, evaluasi dan penutupan pelatihan. Hasil dari kegiatan yang sudah terlaksana yaitu adanya pengetahuan santri putri kelas X MIA di MA Darul Ulum dalam mengolah limbah kulit nanas menjadi pupuk organik cair meningkat, dengan rata-rata persentase pengetahuan santri putri mengalami peningkatan dari 18,4% pada awal kegiatan menjadi 98% pada akhir kegiatan pelatihan. Pengetahuan tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kondisi lingkungan sekolah tetap bersih. Dapat disimpulkan pembuatan pupuk organik cair berhasil dan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dalam pembuatan pupuk organik cair.
References
Aklimatisasi dan Pembesaran Bibit Kompot Anggrek Bulan (Phalaenopsis) Pada Beberapa Kombinasi Media Tanam. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 19 (2): 121-126.
Firmansyah, F., Sulandjari, K., & Suhaeni, S. (2021). Analisis Pemasaran Buah Nanas (Ananas Comosus L Merr) di Desa Sarireja Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(4), 604-613.
Hartono, D. R. (2012). Pengomposan Sampah Sisa Buah-Buahan dalam Lubang Resapan Biopori di Berbagai Penggunaan Lahan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Joesyiana, K., Prihastuti, A. H., Wahyuni, S., & Adriyani, A. (2022). Pelatihan Dan Pengembangan SDM Desa Dalam Pemanfaatan Limbah Kulit Nenas. Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM), 2(2), 114-123.
Kusumaningtyas, A. S., Cahyono, P., Sudarto, S., & Suntari, R. (2015). Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah Terhadap Ph, Eh, Fe, Aldd, Mn dan P Terlarut pada Tanaman Nanas Klon GP3 di Ultisol. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2(1), 103-109.
Lestari, T. P., Sauqina, S., & Irhasyuarna, Y. (2022). Pengaruh Pemberian Limbah Kulit Nanas (Ananas comusus L) Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L). Jurnal Sains dan Terapan, 1(3), 121-130.
Liani, S., Mulki, G. Z., & Yuniarti, E. (2021). Strategi Pengembangan Komoditas Nanas di Kampung Sumber Mulyo Desa Sungai Asam Kabupaten Kubu Raya. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 8(2).
Mading, Y., Mutiara, D., & Novianti, D. (2021). Respons Pertumbuhan Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Pemberian Kompos Fermentasi Kotoran Sapi. Jurnal Indobiosains, 3(1), 9- 16.
Mahmud, A., Wulandari, A., Maulana, S., & Ningsih, W. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nanas (Ananas Comosus L. Merr) Menjadi Syrup Kaya Vitamin di Kecamatan Payaraman. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 137-142.
Marjenah, M., Kustiawan, W., Nurhiftiani, I., Sembiring, K. H. M., & Ediyono, R. P. (2018). Pemanfaatan limbah kulit buah-buahan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. ULIN: Jurnal Hutan Tropis, 1(2), 120-127.
Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(8), 2011-2015.
Pracoyo, M. N., Hayati, R. N., & Rahendaputri, C. S. (2022). Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah Nanas (Ananas Comosus) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Besar (Capsicum Annuum L.). Environmental Engineering Journal ITATS, 2(2), 33-39.
Pramushinta, I. A. K. (2018). Pembuatan Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Nanas Dengan Eceng Gondok Pada Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum L.) Dan Tanaman Cabai (Capsicum Annuum L.) Aureus. Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science), 3(2), 37-40.
Ramadani, A. H., Rosalina, R., & Ningrum, R. S. (2019, September). Pemberdayaan Kelompok Tani Dusun Puhrejo dalam Pengolahan Limbah Organik Kulit Nanas sebagai Pupuk Cair Eco-enzim. Prosiding Seminar Nasional Hayati, 7, 222-227.
Rizal, M., & Triwidyawati, A. (2015). Product Processed Diversified of Pineapple for Food Security Support in East Kalimantan. Prosiding Seminar
Simajuntak, M. J., Hasibuan, S., & Maimunah, M. (2019). Efektivitas Penggunaan Bokashi Blotong Tebu dan Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Nanas Terhadap Produktifitas Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.). Jurnal Ilmiah Pertanian, 1(2), 133-142.
Solihin, E., Sudirdja, R., Damayani, M., & Kamaludin, N. N. (2018). Hubungan Serapan N, P, dan K Tanaman Cabai terhadap Residunya di dalam Tanah yang Diberi Pupuk Cair Organik dengan NPK. Jurnal Agrikultura 29(2), 105-110
Susi, N., Surtinah & Rizal, M. (2018). Pengujian Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Kulit Nanas. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2).
Tuhuteru, S., Rumbiak, R. E. Y., & Wanimbo, A. (2021). Pelatihan Pengolahan Limbah Kulit Buah Nanas Menjadi Pupuk Organik Cair di Distrik Bokondini. Jurnal Pengabdian Nasional Indonesia, 2(2), 45-52.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).