Sosialisasi Laporan Keuangan Sederhana bagi Pedagang Kuliner di Desa Wisata Kebon Ayu
DOI:
https://doi.org/10.32493/j.pdl.v6i1.32334Keywords:
Laporan Keuangan, Pedagang Kuliner, Transaksi, Laba, RugiAbstract
Pencatatan laporan keuangan tidak hanya dibutuhkan oleh bisnis besar dengan sistem keuangan yang lebih kompleks, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh semua level bisnis, bahkan UMKM seperti pedagang kuliner di Desa Wisata Kebon Ayu, di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan serta pendampingan secara langsung, diharapkan mampu membantu para pedagang kuliner untuk memiliki laporan keuangan sederhana berupa catatan seluruh transaksi penjualan secara akurat dan jelas. Pedagang dapat memisahkan antara modal dengan tingkat laba/rugi sehingga dapat dikelola kembali dan dapat melakukan perencanaan-perencanaan untuk mengembangkan usahanya kedepannya. Serta harapan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dari para pedagang dapat terwujud.
References
Bahri, Syaiful. 2020. Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Farid dan Siswanto. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2019. PSAK No.1 Tentang Laporan Keuangan-Edisi Revisi. Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan, PT. Raja Grafindo: Jakarta.
Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).