PERAN PENGAWASAN LEMBAGA TERHADAP SANTRI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI DI ERA DIGITAL PADA YAYASAN BANI ABBAS
DOI:
https://doi.org/10.32493/j.pdl.v2i1.3628Keywords:
Pengawasan, Teknologi, Era DigitalAbstract
ABSTRAK
Peran serta santri dan pesantren dalam menghadirkan penggunaan teknologi informasi yang baik harus lebih ditingkatkan. Kemajuan era digital yang sudah menyentuh hampir seluruh masyarakat harus mendapat pendampingan yang baik agar tidak ada penyalahgunaan.“Sudah saatnya pendidikan di pesantren memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Banyak platform media sosial yang dapat digunakan sebagai media pendidikan yang kreatif dan inovatif pembelajaran secara digital harus dibangun di pesantren sehingga dapat mengajarkan mereka untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital secara positif.â€Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan terkait peran pengawasan lembaga terhadap santri dalam penggunaan teknologi di era digital pada Yayasan Bani Abbas.
Metode pelaksanaan adalah dengan memberikan penyuluhan terkait pentingnya penguasaan teknologi di era digital dengan memperhatikan kaidah-kaidah kesantrian, karena teknologi tidak hanya memberikan manfaat tetapi juga ada beberapa efek negatif yang ditimbulkan.
Hasil kegiatan ini diharapkan para santri dapat memanfaatkan teknologi sesuai dengan kebutuhan tanpa meninggalkan kewajiban sebagai santri yaitu mengamalkan ilmu agama sesuai dengan visi dan misi Yayasan Bani Abbas.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).