PENDIDIKAN SEKSUAL KOMPREHENSIF PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 ABEPURA JAYAPURA
DOI:
https://doi.org/10.32493/j.pdl.v2i2.3969Abstract
ABSTRAK
Seks adalah wacana tabu. Seks hanya dibicarakan dalam ruang-ruang tertentu; bahkan seks hanya ekslusif milik orang-orang yang telah menikah. Padahal remaja tidak dapat disangkal lagi dekat dengan perilaku seks pranikah. Perilaku seks pranikah ini membuat banyak remaja menanggung resiko-resiko yang membahayakan masa depannya seperti kehamilan, penyakit menular seksual dan pernikahan dini. Oleh sebab itu diperlukan sebuah pendidikan seksual yang bersifat komprehensif; sebuah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengetahuan tentang seksualitas bagi remaja laki-laki dan remaja perempuan. Pendidikan seksual komprehensif ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Abepura dengan metode penyuluhan dan diskusi. Indikator keberhasilan dari pengabdian ini diukur dari hasil pre-test sebelum pendidikan seksual disampaikan dan hasil post-test setelah pendidikan dilaksanakan. Hasilnya adalah pengetahuan remaja tentang setidaknya delapan topik seksualitas mengalami peningkatan.
Kata Kunci: Remaja, Pendidikan Seksual Komprehensif, Seksualitas
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).