Penerapan Sistem Energi Surya Off-Grid Untuk Optimalisasi Operasional Pompa Air Pada Budidaya Ikan Lele di Panongan Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.32493/j.pdl.v8i1.55499Keywords:
Solar Home System, efisiensi energi, budidaya ikan lele, energi terbarukan, pompa airAbstract
Budidaya ikan lele di Kecamatan Panongan, Tangerang, menghadapi tantangan tingginya konsumsi energi dan ketergantungan pada listrik PLN untuk mengoperasikan pompa air, yang berdampak pada meningkatnya biaya operasional dan rendahnya keberlanjutan usaha. Pengabdian ini bertujuan menerapkan Solar Home System (SHS) sebagai sumber energi alternatif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi pada sistem aerasi dan sirkulasi air kolam. Metode pengabdian menggunakan pendekatan Participatory Action Approach yang mencakup lima tahapan: identifikasi kebutuhan energi, pelatihan mitra terkait teknologi energi surya, perancangan teknis SHS, instalasi sistem, serta monitoring dan evaluasi performa selama empat minggu. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa beban pompa 350 W selama empat jam per hari memerlukan energi 1.400 Wh, yang dapat dipenuhi oleh sistem SHS berkapasitas 550 Wp dengan output energi harian bersih sekitar 1,98 kWh. Sistem baterai 200 Ah dan inverter 1000 W memberikan margin energi dan daya yang memadai untuk menjaga stabilitas operasi pompa, termasuk pada kondisi radiasi matahari yang menurun. Implementasi SHS mampu menurunkan konsumsi listrik PLN dan meningkatkan keandalan suplai energi bagi mitra, serta memperkuat kapasitas teknis mitra dalam pengelolaan teknologi energi terbarukan. Secara keseluruhan, kegiatan ini membuktikan bahwa SHS merupakan solusi yang layak, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung kegiatan budidaya ikan skala kecil.
References
Adeyemi, O., & Olatayo, T. (2021). Off-grid solar photovoltaic adoption for small-scale agricultural and aquaculture productivity in developing regions. Renewable Energy Systems Review, 15(2), 88–102.
Aziz, R., & Prasetyo, Y. (2021). Pemanfaatan solar home system untuk efisiensi energi pada usaha perikanan skala kecil. Jurnal Energi Terbarukan, 9(2), 112–120.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (2020). Outlook Energi Indonesia 2020: Energi Surya sebagai Energi Masa Depan.
Chandel, S. S., Agarwal, T., & Kumar, R. (2020). Performance and reliability analysis of off-grid solar photovoltaic systems for rural applications. Energy for Sustainable Development, 58, 1–10.
Green, S. (2020). Solar-powered aquaculture systems in tropical environments: Performance and efficiency analysis. Renewable Energy Journal, 45(3), 145–156.
Hashemi, S., Rezaei, M., & Pouladi, M. (2021). Solar photovoltaic performance in humid tropical climates: Impact of temperature, irradiance, and derating factors. Energy Conversion and Management, 243, 114–128.
International Electrotechnical Commission (IEC). (2016). IEC 62446-1: Photovoltaic (PV) systems – Requirements for testing, documentation and maintenance.
International Energy Agency. (2021). Solar Energy Data and Projections: Southeast Asia Report 2021. IEA Publications.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). Laporan Tahunan Perikanan Budidaya Nasional 2022. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Kemmis, S., McTaggart, R., & Nixon, R. (2014). The Action Research Planner: Doing Critical Participatory Action Research. Springer.
Kumar, R., & Ananth, K. (2020). Community-based renewable energy adoption using participatory action approaches. Journal of Community Development Research, 17(3), 45–60.
Martins, F., Felgueiras, C., & Smitkova, M. (2019). Energy systems for sustainable aquaculture: A review of solar photovoltaic applications. Journal of Cleaner Production, 230, 94–107.
Nugroho, A., & Setiawan, H. (2021). Pengaruh fluktuasi suhu terhadap pertumbuhan dan mortalitas ikan lele. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(1), 32–40.
Pham, T., & Chen, S. (2020). Energy requirement and risk assessment in freshwater aquaculture systems under unstable grid conditions. Aquaculture Engineering, 90, 102109.
Prabowo, T., Suryadi, L., & Mulyanto, A. (2019). Optimalisasi aerasi pada budidaya lele untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut. Jurnal Perikanan Air Tawar, 14(2), 75–83.
Rahmawati, D., & Nirmala, K. (2020). Kajian energi terbarukan dalam sektor akuakultur: Potensi dan tantangan. Jurnal Kelautan dan Perikanan, 11(1), 55–63.
Sarker, S., Alam, M., & Rahman, A. (2021). Electricity dependency and operational vulnerability in freshwater aquaculture systems. Aquaculture Reports, 20, 100653.
Suryana, D., & Rachmat, A. (2021). Analisis kualitas air dan faktor stres pada budidaya ikan lele di kawasan urban. Jurnal Lingkungan Perikanan, 8(3), 201–210.
Timmons, M. B., & Ebeling, J. (2021). Recirculating Aquaculture Systems (4th ed.). Cornell University Publishing.
Yunus, M., & Rachmad, D. (2022). Solar-powered hybrid aeration systems for sustainable catfish farming. Aquaculture Engineering International, 12(4), 221–230.
Zhang, X., Li, Y., & Huang, P. (2022). Design optimization of photovoltaic off-grid systems under tropical climate variability. Solar Energy, 234, 132–145.
Zhao, L., Kim, H., & Park, J. (2020). Inverter sizing and surge management for induction motor loads in standalone PV systems. IEEE Transactions on Energy Conversion, 35(4), 1872–1883.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ariyawan Sunardi, Seflahir Dinata, Aidil Amin Effendy, Faiz Abdul Aziz, Ika Meiliana Ningrum, Iftitah Fausta Manurung, Cindy Putri Maulidya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).

















