DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI DESA NGADISEPI
DOI:
https://doi.org/10.32493/kahpi.v2i1.p1-8.9366Abstract
Perceraian tidak hanya berdampak bagi kedua orang tua, namun juga melibatkan anak khususnya yang memasuki usia remaja, perceraian merupakan beban tersendiri bagi anak sehingga berdampak pada psikis serta berimbas pada minat dan motivasi belajar anak merupakan salah satu reaksi anak terhadap perceraian orangtuanya, sangat dipengaruhi oleh cara orang tua berperilaku sebelum, selama dan sesudah perceraian.
Metode dalam penulisan ini menggunakan pengamatan dan metode deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, sebagai prosedur yang mendekatkan pada metode deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari masyarakat sekitar.
Untuk mengatasi perlakuan salah tersebut, maka dalam praktik pekerjaan sosial, seorang pekerja sosial harus berupaya mewujudkan ketercapaian akan kesejahteraan bagi anak.References
Aminah, Andayani, & Karyanta. 2014. Proses Penerimaan Anak (Remaja Akhir) Terhadap Perceraian Orangtua Dan Konsekuensi Psikososial Yang Menyertainya. Jurnal. Fakultas Kedokteran Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret.
Dewi, P.S & Utami, M.S. 2015. Subjective Well Being Anak Dari Orang Tua Yang Bercerai. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Vol. 35, NO. 2, 194 – 212 ISSN: 0215-8884
Ningrum, P.Rosalia. 2013. Perceraian Orang Tua Dan Penyesuaian Diri Remaja. eJournal Psikologi, 2013, 1 (1): 69-79 ISSN 00000000, ejournal.psikologi.fisipunmul.org.
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html
http://www.ejurnal. com/2014/12/Proses-PenerimaanAnakRemaja-Akhir. html>