PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, PRODUK DOMESTIK BRUTO, KURS DAN TINGKAT BUNGA TERHADAP INFLASI DI INDONESIA PENDEKATAN ERROR CORECTION MODEL
DOI:
https://doi.org/10.32493/jk.v5i1.y2017.p132-140Abstract
ABSTRAK Inflasi merupakan fenomena moneter yang terjadi dalam setiap perekonomian negara – negara di dunia, termasuk indonesia. Suatu negara yang memiliki perekonomian stabil cenderung memiliki tingkat inflasi yang stabil. Dalam penelitian ini membahas pengaruh Jumlah Uang Beredar , Produk Domestik Bruto, Kurs dan Tingkat Bunga terhadap inflasi di Indonesia periode. Penelitian ini menggunakan model koreksi kesalahan atau Error Correction Model (ECM). Sejumlah pengujian dilakukan terhadap data lima variabel tersebut menggunakan uji akar unit, uji kointegrasi, dan uji model koreksi kesalahan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan Jumlah Uang Beredar, pertumbuhan Produk Domestik Bruto dan Tingkat Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan ting¬kat inflasi dalam jangka pendek, hanya variabel pertumbuhan Kurs terhadap USD yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan tingkat Inflasi dalam jangka pendek. Kata Kunci: Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Produk Domestik Bruto, Kurs, Tingkat BungaDownloads
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta artikel dan menyerahkan kepada jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah di bawah persyaratan Atribusi-ShareAlike 4.0 Internasional (CC BY 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).