Inovasi Melinjo Gepeng Dengan Varian Rasa Modern Sebagai Usaha Meningkatkan Nilai Jual Melinjo Di Kabupaten Serang
Abstract
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Peran penting tersebut telah mendorong Kabupaten Jombang untuk terus berupaya meningkatkan daya saing UKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui startegi dinas Koperasi dan UMKM dalam meningkatkan daya saing UMKM untuk menghadapi MEA 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tipe diskriptif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Proses analisis data dilakukan dengan reduksi data dan menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Koperasi dan UMKM meningkatkan daya saing UMKM dilihat dari, segi produkfitas : penggunaan alat produksi yang sederhana serta pendidikan SDM pelaku UKM masih rendah namuntetap menghasilkan produk yang berkualitas. Segi kualitas produk UKM sudah bagus namun perlu peningkatan. Segi nilai : harga produk UKM yang dihasilkan mampu diterima oleh masyarakat, kemudahan dalam pembelian cukup mudah karena telah ada tempat pusat oleh-oleh, ketersediaan produk tersedia apabila ada pesanan.segi penetapan posisi
: UKM melakukan promosi melalui pameran serta media internet. Segi penciptaan brand : sebagian besar produk UKM belum mempunyai hakpaten. daya saing produk UKM. Dinas menggunakan strategiintensif (intensive strategy) yang dilakukan melalui pengembangan pasar.
Kata Kunci : UKM, daya saing, strategi
References
Aliudin, Anggraeni, D. 2012. Nilai Tambah Emping Melinjo Melalui Teknologi Produksi Konvensional di Desa Menes Kecamatan Kabupaten Pandeglang. Agrika.Volume 6: 1
Choi HK, Liu S, Curhan G. 2005. Intake of Purin-Rich Foods, Protein, and Dairy Products and Relationship to Serum Levels of Uric Acid. Arthritis Rheumaticsm 52(1): 238-9. DOI
Istiyanti, Eni. et all. 2017. Performa Supply Chain Emping Melinjo di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research Vol. 3 No.1
Nuryani Lioe, Hanifah.Reduksi Purin pada Emping Melinjo melalui Pre-treatment Perendaman Emping Mentah. Volume
Edisi 91. 2019.
Siswoyo, T. A., Ardyati, T., & Hosokawa,
K. 2017. Fermentationinduced changes in antioxidant activities and oxidative DNA damage protection of melinjo (Gnetum gnemon) flour. Journal of Food Biochemistry, 41(4).
Sunanto, H. 1997. Budidaya Melinjo dan
saha Produksi Emping . Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sustrani L, Syamsir A, & Iwan H. 2008. Asam Urat, Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya, Edisi 6. PT Gramedia Utama: Jakarta.
Tarkeltaub R. 2010. Update on gout: New Therapeutuc Strategies and Option. Nat Rev Rheumatol 6 : 30-3. DOI
Wahyuni, Erin dan Nurhadi. “Strategi Pengembangan Industri Emping Melinjo Di Desa Wirokerten Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul.†Jurnal Geo Educasia Tahun II, Vol IV, Tahun 2013.