WEIGHT CVT TERHADAP AKSELERASI DAN DAYA SEPEDA MOTOR 115 CC
DOI:
https://doi.org/10.32493/jtc.v1i1.1344Abstract
Abstrak: Terdapat dua sistem transmisi yang umum digunakan, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis atau CVT (Continuous Variable Transmission). CVT ini membutuhkan rpm yang lebih tinggi agar kopling dan automatic ratio transmitionnya berfungsi dengan baik. Sepeda motor transmisi otomatis baru bisa berjalan saat putaran mesin mencapai putaran 2400 rpm, sedangkan sepeda motor konvensional sudah bisa berjalan di atas putaran 1500 rpm [16]. Sistem CVT terdapat beberapa komponen, salah satunya adalah Primary Sheave Weight/roller. Pada eksperimen ini memodifikasi Primary Sheave Weight/roller round roller menjadi sliding roller. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hasil daya dan torsi . Berdasarkan hasil penelitian bahwa Penggunaan Primary Sheave Weight/roller CVT (Continuous Variable Transmission) sliding dengan ukuran berat 9,5 gram (lebih ringan dari standar) mampu menghasilkan puncak daya maksimal pada putaran mesin lebih awal yaitu 7450 rpm, sebesar 4,45 Hp, sehingga mampu menghasikan putaran bawah/akselerasi dengan daya yang lebih bertenaga, akselerasi yang baik sangat cocok digunakan pada lintasan yang banyak tikungan, rintangan, serta tidak terlalu banyak lintasan panjang dan lurus seperti lalu lintas perkotaan yang padat, karena pada lintasan ini kendaraan akan ’’ stop & go ’’. Penggunaan Primary Sheave Weight/roller CVT (Continuous Variable Transmission) sliding dengan ukuran berat 11,5 gram (lebih berat dari standar) menghasilkan daya maksimal sebesar 4,54 Hp, pada putaran mesin lebih besar daripada Primary Sheave Weight/roller dengan berat 9,5 gram, yaitu 7800 rpm, sehingga menghasilkan putaran atas/top speed yang lebih baik, ini sangat cocok di gunakan pada lintasan yang panjang.
Kata kunci : Sepeda motor 115 cc, CVT (Continuous Variable Transmission), Primary Sheave Weight/roller.