Literasi Etika Pergaulan Remaja melalui Karya Fiksi bagi Siswa-Siswi di TBM Kolong, Ciputat
DOI:
https://doi.org/10.32493/acb.v1i2.10869Keywords:
literasi, etika, fiksi, pengabdianAbstract
Kegiatan pelayanan kepada mayarakat merupakan kegiatan penerapan ilmu dalam memenuhi tuntutan dinamika perkembangan dan kemajuan di berbagai aspek kehidupan mayarakat yang dilakukan oleh civitas akademika. Berdasarkan observasi terhadap aktivitas Taman Bacaan Masyarakat di bawah jembatan Ciputat yang berada di jalan Ciputat, Tangerang Selatan, kelompok PkM kami melakukan sebuah kegiatan yang memiliki dampak bagi anak-anak yang menjadi pengunjung setia taman bacaan tersebut tentang pentingnya pemahaman dan peningkatan etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan-permasalahan seputar minimnya etika pergaulan di kalangan remaja kerap terjadi di masyarakat. Hal-hal tersebut apabila tidak segera ditangani dikhawatirkan akan menjadi masalah besar terhadap karakter bangsa di masa depan. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan PKM untuk aspek pendidikan anak-anak pengunjung TBM Ciputat adalah dengan melalui kegiatan literasi mengingat bahwa hal tersebut juga sejalan dengan bidang keilmuan Fakultas Sastra, Program Studi Sastra Inggris. Literasi menjadi basis utama program PkM kali ini, yang disesuaikan dengan etika pergaulan pada kelompok usia remaja (SMP).References
Arifah. L. (2009). Implementasi pendidikan imtaq di smp negeri 2 bantul. [Unpublished master’s thesis]. Universitas Negeri Yogyakarta.
Iriantara, Y. (2009). Literasi media: Apa, mengapa, dan bagaimana. Simbiosa Rekatama Media.
Irianto, P. O., & Febriyanti, L. Y. (2017). Pentingnya penguasaan literasi bagi generasi muda dalam menghadapi mea. Proceeding of The 1st Education and Language International Conference. Center for International Language Development of Unissula.
Kemendikbud. (2020, November 11). Tingkat literasi remaja di indonesia masih rendah. https://www.tribunnews.com/nasional/2020/09/08/kemendikbud-tingkat-literasi-remaja-di-indonesia-masih-rendah.
Keraf, G. (1985). Argumentasi dan narasi. PT. Gramedia.
Kern, R. (2000). Literacy and language teaching. Oxford University Press.
Khaerana, A., & Nurhidayah, N. (2018). The effectiveness of story telling and story reading methods in teaching speaking. Eternal (English, Teaching, Learning, and Research Journal), 4(2). http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Eternal/article/view/6209
Kirsch, I. S., & Jungeblut, A. (1986). Literacy: Profiles of america's young adults. US' National Assessment of Educational Progress.
Luxemburg, J. V. (1989). Pengantar ilmu sastra. PT Gramedia.
Mariah. (2007). Improving students' speaking ability through story telling. [Unpublished master’s thesis]. Universitas Negeri Makassar.
Nurgiatoro, B. (2005). Teori pengkajian fiksi. Gajah Mada University Press.
Oxford Learner's Dictionaries. (n.d.) Oxford learners’ dictionary.com dictionary. Retrieved in December 18, 2020, from https://www.oxfordlearnersdictionaries.com
Pellowski, A. (1990). The world of storytelling. H.W. Wilson Co.
Richards, J. C. (2013). Interchange fifth edition. Cambridge University Press.
Saomah, A. (n.d.). Implikasi teori belajar terhadap pendidikan literasi. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/196103171987032-AAS_SAOMAH/IMPLEMENTASI_TEORI_BELAJAR_DALAM_PENDIDIKAN_LITERASI.pdf.
Steinberg, L. (2002). Adolescence: Sixth edition. Mc. Grawhill Companies, inc https://arbaswedan.id/memaknai-nilai-kejujuran-dalam-kehidupan/9
______(2010). Kerangka acuan pendidikan karakter tahun anggaran 2010. Kemendiknas.
Thontowi. A. (2005). Hakekat relegiusitas. http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/hakekatreligiusitas.pdf.
Wells, B. (1987). Apprenticeship in Literacy. Interchange, 18(1/2), 109-123. https://www.academia.edu/5877768/Apprenticeship_in_literacy