Public Speaking: Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Santri dalam Berbicara Bahasa Inggris di Pesantren Al-Ghozali
DOI:
https://doi.org/10.32493/acb.v2i1.13535Keywords:
PkM, public speaking, berbicara bahasa Inggris, percaya diri, Pondok Pesantren Al-GhozaliAbstract
Berdasarkan observasi, Pondok Pesantren Alghozali membutuhkan sebuah pendekatan bagi santrinya untuk mau dan percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris. Untuk menjawab tantangan tersebut, PkM UNPAM bekerjasama dengan Pesantren mengusung kegiatan Public Speaking yang bertujuan untuk mendorong keperayaan diri santri dalam berbicara bahasa Inggris di depan umum. Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang mampu meramu kata menjadi kalimat kalimat yang bermakna, enak didengar dan mampu mempengerahui lawan bicara atau pendengarnya, sehingga hal ini terkadang menjadi kendala bagi santri untuk tidak mau berbicara di depan umum, apalagi dalam Bahasa Inggris. PkM ini menggunakan metode simulasi public speaking dalam bentuk pidato pada video pembelajaran yang kemudian diaplikasikan di Pesantren Alghozali dengan pengarahan dan binaan dari mentor baik dari dosen yang melakukan PkM maupun pengajar Bahasa Inggris di pesantren tersebut. Dalam PkM tersebut, santri sangat antusias mempelajari Public Speaking serta terdorong untuk mau berbicara di depan umum. Meskipun masih ada santri yang terlihat malu-malu, tetapi kegiatan ini tidak menyurutkan antusias mereka untuk tampil berbicara di depan umum.
References
Aliyah, F. (2020). Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler public speaking terhadap karakter komunikatif peserta didik kelas IV-VI Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri Bringin Kauman Ponorogo tahun pelajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
Asiyah, S. (2018). Implementasi komunikasi verbal dan nonverbal dalam kegiatan public speaking santri di pondok pesantren Darul Falah Amtsilati Putri Bangsri Jepara (Doctoral dissertation, UIN Walisongo).
Gardner, R. C. (2001). Integrative motivation and second language acquisition. Motivation and second language acquisition, 23(1), 1-19.
Girsang, L. R. M. (2018). ‘Public speaking sebagai bagian dari komunikasi efektif (kegiatan PKM di SMA Kristoforus 2, Jakarta Barat) Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan, 2(2), 81-85.
Khayyirah, B. (2013). Cara pintar berbicara cerdas di depan public, Diva Press.
Kuncoro, A. (2017). Korelasi penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara siswa dalam bahasa Inggris. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(3).
Lucas, S. E. (2012). The art of public speaking. 12th edition. McGrow-Hill Companies.
MacIntyre, P. D., Clément, R., Dörnyei, Z., & Noels, K. A. (1998). Conceptualize in willingness to communicate in a L2: A situational model of L2 confidence and affiliation. The Modern Language Journal, 82(4), 545-562.
McCroskey, J. C. (1992). Reliability and validity of the willingness to communicate scale.Communication Quarterly, 40(1), 16-25.
Rahayu, E. M. (2018). Nilai kecakapan bahasa Inggris Indonesia di bawah rata-rata Asia. https://kumparan.com/swaonline/nilai-kecakapan-bahasa-inggris-indonesia-di-bawah-rata-rata-asia-1544773491925403465