Pengenalan Nilai Budaya dengan Menggunakan Cerita Rakyat untuk Meningkatkan Literasi Bahasa Inggris di Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Ciputat
DOI:
https://doi.org/10.32493/acb.v1i1.9135Keywords:
bahasa Inggris, cerita daerah, literasi, komunikatif, nilai budayaAbstract
Budaya rakyat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terkandung dalam budaya nasional yang menjadi identitas seseorang. Cerita rakyat adalah salah satu warisan kebudayaan nasional yang menjadi kehormatan bangsa dengan budaya yang beraneka ragam yang harus diperkenalkan kepada siswa sejak sekolah dasar. Artikel ini mendeskripsikan cerita rakyat “Malin Kundang†sebagai cara untuk meningkatkan literasi anak-anak dalam berbahasa Inggris. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Introducing Cultural Values By Using Traditional Folktale To Improve English Literacy At Taman Baca Masyarakat (TBM) Kolong, Ciputat – Tangerang Selatan†bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan membaca yang lebih menarik dan menumbuh kembangkan literasi dengan menggunakan buku cerita daerah. Anak – anak binaan di Taman Baca Masyarakat (TBM) yang juga merupakan peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dapat menumbuh kembangkan literasi mereka yang mengandung nilai – nilai budaya pada†buku cerita daerah. Metode yang digunakan pada PKM ini berupa pendekatan komunikatif melalui bermain peran (roleplaying) dengan menggunakan puppet dan bercerita (storytelling). Roleplaying yang dilakukan menggunakan boneka yang merepresentasikan para karakter dalam cerita Malin Kundang dan diceritakan dengan teknik storytelling. Kemudian hasil pengabdian masyarakat yang diperoleh adalah peningkatan kesadaran akan pentingnya membaca serta memperkaya pengetahuan bagi anak – anak akan nilai – nilai budaya daerah yang dapat diaplikasikan dalam keseharian mereka.
References
Alwasih, A. (2001). Membangun Kota Berbudaya Literat. Jakarta: Media Indonesia
Harvery, J.G. (2016). The Literacy Mith: Literacy, Education and Demografi. Vienna Yearbook of Population Research Vo. 8, Education and demograph (2010), pp.17-23
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Manual Pendukung Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendikbud.
Sarumpaet, A, dkk. (1992). Permainan Besar. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependudukan.
Sudarmi. (2018). “Peran Manajemen Pengelolaan Pendidikan Pada Gerakan Literasi Di Sekolahâ€. Jurnal Akademika. Vol. 14. NO. 1 Juni 2018.
Sulham, H. (2006). Pengembangan Karakter Pada Anak Didik: Manajemen
Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Yang Efektif.. Surabaya: Intelektual. Hamidi
Suragangga, I Made Ngurah. (2017). “Mendidik Lewat Literasi Untuk Pendidikan Berkualitasâ€. Jurnal Penjaminan Mutu INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI. Vol. 3 No. 2 Agustus 2017. (http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPM).
Tarigan, Henri Guntur. (1981). Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.