Say No To Bully! Kind Words Build A Wonderful World

Authors

  • Yani Octafia Universitas Pamulang
  • Dwi Rahayu Universitas Pamulang
  • Rossy Halimatun Rosyidah Universitas Pamulang
  • Ismi Adinda Universitas Pamulang
  • Afrianti Wulandari Universitas Pamulang

DOI:

https://doi.org/10.32493/acb.v1i1.9137

Keywords:

ekspresi, kosakata, penindasan

Abstract

Perilaku bullying memiliki banyak dampak buruk, baik verbal maupun nonverbal. Perilaku buruk ini merupakan hal yang sering dilakukan oleh sebagian anak saat ini, baik di lingkungan rumah maupun sekolahnya. Bullying merupakan fenomena yang sering luput dari perhatian kita sebagai masyarakat umum dan antar sekolah. Kami dari tim Program Pengabdian Masyarakat (PkM) Universitas Pamulang ingin berkontribusi memberikan penyuluhan anti bullying kepada anak sekolah di Taman Baca Komunitas Ciputat, tujuannya adalah meminimalisir bullying, dan meningkatkan kecerdasan anak dalam bersosialisasi. Taman Baca Masyarakat (TBM) dipilih karena banyaknya siswa yang berkumpul disana, terdapat 50 orang dari berbagai sekolah, dari tingkat Play Group hingga SMA. Solusi yang diusulkan atau ditawarkan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini antara lain: 1) Dongeng dengan tema anti bullying, 2) Pendidikan anti bullying, dan 3) Membuat poster anti bullying. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah pendampingan yang dilakukan dengan brainstorming. Output berdasarkan solusi masalah yang diajukan adalah agar anak memahami tentang bahaya bullying sehingga pengurangan bullying di sekolah meningkatkan kesadaran anak terhadap teman-temannya, dan rukun serta kooperatif.

References

Anggraeni, Deni Tri. dkk. 2016. Validasi Program Remaja “STOP†(Sadar, Tolong, dan Perangi) Bullying untuk Mengurangi Intensi Perilaku Bullying Pada Siswa SMP. Gajah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJJP). Vol2, No.2.hhtps://jurnal.ugm,ac,id/gamajjp/article/View/33359. (diakses 1 Maret 2020).

Karnesya, Annisa. 2019. Siswa Penerima Sepeda Jokowi Bunuh Diri, Dibully Karena Ayah Bunuh Ibu. HaiBunda. https://www.haibunda.com/parenting/20191020164151-62-62860/siswa-penerima-sepeda-jokowi-bunuh-diri-dibully-karena-ayah-bunuh-ibu. (diakses 1 Maret 2020)

Kompas.com. 2020. 4 Kasus Bullying di Sejumlah Daerah, Dibanting ke Pavling, Amputasi hingga Korban Depresi Berat. https://amp.kompas.com/regional/read/2020/02/08/06060081/4-kasus-bullying-di-sejumlah-daerah-dibanting-ke-pavling-amputasi-hingga. (diakses 1 Maret 2020)

Pinandhita, Vidya. 2020. Kekerasan Pada Anak Tak Menurun. Lokadata. https://lokadata.id/artikel/2020-kekerasan-pada-anak-tak-menurun. (Diakses 1 Maret 2020)

Saifullah, F. 2016. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Bullying Pada Siswa – Siswi SMP (SMP Negeri 16 Samarinda) eJournal Psikologi, 2016, 4 (2):200-214

Setyowati, dkk. 2019. Upaya Edukasi Perilaku Anti Bullying di Era Digital Melalui Dongeng di http://uns.ac.id/id/uns-opinion/upaya-edukasi-perilaku-anti-bullying-di-era-digital-melalui-dongeng.html (diakses 17 Maret 2020)

TimSejiwa. (2008). Bullying: Panduan bagi Orang Tua dan Guru Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan. Jakarta: Grasindo.

TribunJabar.2017. Ayo Kenali Jenis – Jenis Bullying, Begini Pembagian Macamnya.https://jabar.tribunnews.com/2017/07/24/ayo-kenali-jenis-jenis-bullying-begini-pembagian-macamnya (Diakses 10 Maret 2020)

Wahyuni, Tri. 2016. Kekerasan Verbal Lebih Berbahaya Dibanding Fisik. CNN Indonesia. https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/2016113210042-255-104124/kekerasan-verbal-lebih-berbahaya-dibanding-fisik. (diakses 1 Maret 2020)

Yuyarti. 2018. Mengatasi Bullying Melalui Pendidikan Karakter. Jurnal Kreatif, 8(2), 168 – 173.

Downloads

Published

2021-02-19