Penyuluhan Ketahanan Keluarga Yang Ideal Untuk Menciptakan Keluarga Yang Humanis Dan Religius Di Kelurahan Pondok Cabe
Keywords:
Keluarga, Covid-19, Ekonomi.Abstract
Abstrak.
Ketahanan keluarga merupakan landasan ketahanan nasional karena keluarga sebagai sistem mikro mempengaruhi sistem yang lebih besar dalam masyarakat. Keluarga sebagai unit sosial terkecil menjadi penentu kualitas hidup. “Kualitas hidup keluarga mencerminkan kualitas hidup bangsa. Hal ini juga sejalan dengan ketahanan keluarga yang merupakan cerminan ketahanan daerah khususnya di wilayah Desa Pondok Cabe.
Ketahanan keluarga diwujudkan dalam bagaimana keluarga menjalankan peran dan tugasnya, pembagian peran, fungsi dan tugas setiap anggota keluarga sangat penting bagi ketahanan keluarga. bahwa diperlukan suatu kebijakan makro yang dapat menjadikan keluarga dapat menjalankan peran, fungsi dan tugasnya dengan baik. Namun sekuat apapun pemerintah daerah, tidak mungkin mampu menghadapi permasalahan yang menghalangi terciptanya keluarga sejahtera sendirian. “Sangat penting untuk memperhatikan perkembangan keluarga di Indonesia, khususnya di wilayah Tangsel.
Keluarga sebagai sistem mikro harus mempengaruhi lingkungan dan sistem sosial. Namun sangat disayangkan pada prakteknya justru sebaliknya. Idealnya yang terjadi adalah keluarga menanamkan nilai-nilai seperti kasih sayang, humanisme, saling menghormati dan menghormati serta komitmen yang mampu menghasilkan lingkungan hubungan sosial yang harmonis. Selanjutnya hubungan sosial yang harmonis akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga diharapkan akan terbentuk ketertiban dan kesejahteraan sosial. Namun pada kenyataannya keluarga mudah terpengaruh oleh lingkungan dan terpapar pada hal-hal yang dapat mengganggu bahkan hal-hal yang dapat berdampak langsung.
References
Fahrizal Effendi. (2013). Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Kemandirian dalam Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bimbingan Dan Konseling : 50-59. Semarang: IKIP Veteran Semarang.
Frankenberger, T.R., dan M.K.McCaston. (1998). The Household Livelihood Security Concept. Food, Nutrition, and Agriculture Journal. 22: 30-33.
Puspitawati, Herien. (2012). Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia. Bogor: PT IPB Press.
_________________(2015). Kajian Akademik Pengertian Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga. Bogor: Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia- Institut Pertanian Bogor.
Sunarti, Euis. (2001). Studi Ketahanan Keluarga dan Ukurannya: Telaah Kasus Pengaruhnya terhadap Kualitas Kehamilan. [Disertasi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Walsh, Froma. (1996). The Concept of Family Resilience: Crisis and Challenge. Fam Proc, 35: 261 -268.
Wulandari, Sri. (2013). Fungsi Laporan dan Pengaduan Masyarakat Bagi Penyidik dalam Mengungkap Kejahatan. Serat Acitya Vol 2: 74-82. Semarang: Universitas 17 Agustus 1945.
Zastrow, Charles. H. (2006). Social Work with Groups: A Comprehensive Workbook. USA: Thomson Brooks/Cole.
Priyono dan Teddy Chandra (2016). Esensi Makro Ekonomi : Penerbit Zifatama Publishe : Jl. Taman Pondok Jati J 3, Taman Sidoarjo
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 1994
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang artikelnya diterbitkan pada Jurnal Bhakti Hukum ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Perjanjian kontrak tambahan dapat dilakukan oleh penulis, yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan. Lihat (The Effect of Open Access).