Perbandingan Aplikasi Tepung Sagu dan Tepung Tapioka Sebagai Bahan Perekat Briket dari Arang Serbuk Kayu

Authors

  • Diaz Satya Haikal Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang, Jl. Surya Kencana No 1, Tangerang Selatan
  • Dian Suci Rahmawati Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang, Jl. Surya Kencana No 1, Tangerang Selatan
  • Ikha Handayani Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang, Jl. Surya Kencana No 1, Tangerang Selatan
  • Mitha Maharani Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang, Jl. Surya Kencana No 1, Tangerang Selatan
  • Agustina Dyah Setyowati Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang, Jl. Surya Kencana No 1, Tangerang Selatan

DOI:

https://doi.org/10.32493/jiptek.v5i1.35736

Keywords:

Briket, Serbuk Gergaji Kayu, Tepung Tapioka, Tepung Sagu, Uji Nyala

Abstract

Serbuk gergaji kayu adalah limbah dari hasil pengolahan kayu yang pemanfataannya belum maksimal biasanya langsung dibuang, dibakar, dan dibiarkan begitu saja oleh pemilik industri. Serbuk gergaji kayu masih mengikat energi yang melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket. Serbuk gergaji kayu merupakan biomassa dengan kandungan terbesar berupa selulosa, disamping hemiselulosa dan lignin dalam jumlah kecil. Semakin tinggi kandungan selulosa dapat menghasilkan briket yang bermutu baik dan dapat menurunkan kadar abu. Pembuatan briket umumnya memerlukan penambahan bahan perekat bertujuan agar sistem briket kompak sehingga tidak mudah hancur serta dapat meningkatkan nilai kalor briket tersebut. Perekat yang digunakan pada penelitian ini yaitu tepung tapioka dan tepung sagu. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah membandingkan efektivitas antara tepung tapioka dan tepung sagu sebagai bahan perekat dalam pembuatan briket dari arang serbuk kayu. Hasil uji nyala api pada penelitian ini menunjukan bahwa bahan perekat, yaitu tepung tapioka dan tepung sagu, memiliki efektivitas yang hampir sama untuk merekatkan arang menjadi sebuah briket. Briket arang dengan perekat tepung tapioka memiliki waktu nyala sekitar 27 menit 33 detik, sedangkan briket arang dengan perekat tepung sagu memiliki waktu nyala sekitar 27 menit 13 detik. Hal ini disebabkan kareana perbandingan kerapatan yang hampir sama untuk setiap bahan perekat (tepung sagu dan tepung tapioka). Kerapatan yang rendah memudahkan pembakaran briket karena semakin besar rongga atau celah yang dapat dilalui udara dalam pembakaran.

References

F. Maharani, M. Muhammad, J. Jalaluddin, E. Kurniawan, and Z. Ginting, “Pembuatan Briket dari Arang Serbuk Gergaji Kayu dengan Perekat Tepung Singkong sebagai Bahan Bakar Alternatif,†J. Teknol. Kim. Unimal, vol. 11, no. 2, pp. 207–216, 2022, doi: https://doi.org/10.29103/jtku.v11i2.9458.

A. Lubis and A. Sugiyono, “Overview of Energy Planning in Indonesia,†1996.

Indarti, “Country Paper,†2001.

A. Masyruroh and I. Rahmawati, “Pembuatan Briket Arang Dari Serbuk Kayu Sebagai Sumber Energi Alternatif,†ABDIKARYA J. Pengabdi. dan Pemberdaya. Masy., vol. 4, no. 1, pp. 95–103, 2022, doi: https://doi.org/10.47080/abdikarya.v4i1.1881.

T. P. Utomo, “Kajian Potensi Produksi Biofuel Di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung,†Inov. Pembang. J. Kelitbangan, vol. 3, no. 01, pp. 24–37, 2015, doi: https://jurnal.balitbangda.lampungprov.go.id/index.php/jip/article/view/78.

D. Patabang, “Karakteristik Termal Briket Arang Serbuk Gergaji Kayu Meranti,†J. Mek., vol. 4, no. 2, pp. 410–415, 2013.

M. R. Afriyanto and A. Ismayana, “The Effects of Adhesive Type and Concentration in the Manufacturing of Filter Cake Briquettes as an Alternative Fuel,†J. Teknol. Ind. Pertan., vol. 21, no. 3, pp. 186–193, Jan. 2011, [Online]. Available: https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/4780.

Downloads

Published

2023-10-26

How to Cite

Haikal, D. S., Rahmawati, D. S., Handayani, I., Maharani, M., & Setyowati, A. D. (2023). Perbandingan Aplikasi Tepung Sagu dan Tepung Tapioka Sebagai Bahan Perekat Briket dari Arang Serbuk Kayu. Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (JIPTEK), 5(1), 37–41. https://doi.org/10.32493/jiptek.v5i1.35736