VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU APUS DENGAN SERBUK AL, SiO2, DAN FLUOROCARBON UNTUK DASHBOARD MOBIL
Keywords:
Dashboard Mobil, Serat bambu apus, KompositAbstract
Industri manufaktur komposit di Indonesia terus berkembang dalam hal peningkatan kualitas teknologi hingga produksi. Dalam industri penggunaan bahan komposit diguaakan dalam beberapa hal yaitu otomotif, kedirgantaraan, medis hingga alat olahraga olahraga. Bambu Apu apus merupakan tanaman mudah yang paling banyak manfaatnya dari segi alamiah maupun non alamiah sehingga pada penelitian ini memanfaatkannya serat bambu dan menambahkan silicon dioxide powder, alumunium powder, fluorocarbon powder diterapkan dalam persentase yang berbeda-beda dan sebagai metode yang digunakan Lay-Up. Menunjukkan hasil penelitian nilai rata-rata kekuatan tarik serat bambu apus yang tertinggi sebesar 106,34 N/mm2 variasi waktu 90 menit. Nilai tertinggi rata-rata pengujian tarik komposit terdapat pada spesimen 3 sebesar 79,751 N/cm2 jika menggunakan standar ASTM D 638 maka nilai minimumnya sebesar 20-40 N/cm2, maka pengujian ini memenuhi standar. Pengujian Impact nilai rata – rata keuletan terdapat pada komposisi spesimen 2 yaitu 20,39 Joule/m2, yang menggunakan standar ISO – 179 sebesar 13,48 Joule/m2 sehingga pengujian ini sudah memenuhi standar. Nilai rata-rata pada pengujian kekerasan paling optimal yaitu spesimen 3 dengan nilai 486,133 HL sebagai standar perbandingannya yang digunakan ISO 7619-1 dengan nilai 280 HL maka memenuhi standar. Nilai rata-rata tertinggi daya serap air di komposisi spesimen 2 dengan nilai sebesar 1,59%, Pada pengujian daya serap air standar yang digunakan ISO 62 yaitu 0,10%-0,50%.
References
[1] R. Raliannoor and D. Rahmalina, “Pengaruh Fraksi Volume Penguat 2, 2,5 Dan 3% Serat Bambu Haur Dan Fiberglass Terhadap Kekuatan Tarik Matriks Poliester,” Info-Teknik, vol. 20, no. 2, p. 141, 2020, doi: 10.20527/infotek.v20i2.7710.
[2] A. S. Siregar, M. Mulyadi, and S. Arief, “Analisis Kegagalan Laminasi Komposit Epoksi/Serat Karbon Pada Sayap Pesawat Tanpa Awak,” Pist. J. Tech. Eng., vol. 5, no. 2, p. 108, 2022, doi: 10.32493/pjte.v5i2.18596.
[3] S. Henrico et al., “TEBU- POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN LARUTAN KALSIUM HIDROKSIDA Gambar 3 . 1 Permukaan Serat Tebu Sebelum Alkali Treatment,” pp. 2–4, 2016.
[4] Muhammad Ernanda, M. P. Hutagaol, and Zulva Azijah, “Determinan Tingkat Pengangguran Di Provinsi Banten Dan Alternatif Kebijakannya,” J. Ekon. dan Pembang., vol. 29, no. 2, pp. 131–146, 2021, doi: 10.14203/jep.29.2.2021.131-146.
[5] Y. A. A, Sari, Fahrizal, “Jenis Bambu Di Hutan Tembawang Desa Suka Maju Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang,” J. Hutan Lestari, vol. 6, no. 3, pp. 637–646, 2018.
[6] T. I. M. Pengusul, S. Tinggi, K. Dan, I. Pendidikan, Y. Dharma, and B. Lubuk, “Penelitian dosen pemula,” pp. 1–61, 2014.
[7] Herwandi, “Pengaruh Volume Serat Rekel Terhadap Kekuatan Tarik Dan,” Semin. Nas. Sains dan Teknol. 2014, no. November, pp. 5–10, 2014.
[8] D. L. Zariatin, A. S. Siregar, A. Suwandi, and R. Foster, “The effect of chemical extraction with heat on the bamboo fibre strength,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 739, no. 1, 2021, doi: 10.1088/1755-1315/739/1/012070.
[9] T. R. Kumar et al., “Experimental evaluation on natural composites with the incorporation of metal powders,” Mater. Today Proc., no. xxxx, 2019, doi: 10.1016/j.matpr.2019.06.553.
[10] A. Asroni and S. Dri Handono, “Kaji Eksperimen Variasi Jenis Serat Batang Pisang Untuk Bahan Komposit Terhadap Kekuatan Mekanik,” Turbo J. Progr. Stud. Tek. Mesin, vol. 7, no. 2, pp. 214–222, 2018, doi: 10.24127/trb.v7i2.764.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Muhammad Ali Wahyudin, Ansor Salim Siregar, Nur Rohmat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.