RANCANG BANGUN SISTEM KEPALA PENGGERAK PULLY DAN SABUK (V-BELT) DI MESIN BUBUT SEDERHANA
Keywords:
kecepatan, mesin bubut, pully, v-beltAbstract
Proses pembubutan untuk produksi barang atau pembuatan alat yang menghasilkan produk yang sesuai, produk tersebut harus benar-benar presisi atau sesuai dengan ukurannya yang di kehendaki dan ukuran kedalaman juga harus maksimal dengan pekerjaan yang ekonomis. Kecepatan putar mesin bubut mempunyai beberapa tingkatan putaran spindel yang di gunakan sesuai kebutuhan produksi dimana kecepatan potong yang diasumsikan ialah 600,800,900 Rpm, oleh karena itu penggunaan mesin bubut sederhana ini digunakan sebagai alat praktikum atau penggunaan pemotongan bahan kerja yang dengan mudah di dapatkan dan bahan kerja yang mudah dibentuk seperti alumunium, besi lunak dan baja karbon st37. Dengan kecepatan yang terbatas mesin bubut ini juga memiliki nilai ekonomis dari segi kecepatan putaran dan dari segi harga perawatan mesin, yang memakai pully dan v-belt sebagai pemindah putaran nya dari motor listrik ke benda kerja. Hasil dari kecepatan mesin bubut sederhana ini ialah 691.2 rpm 832.2 rpm dan 940 rpm, sesuai dengan kecepatan yang diasumsikan, dan pengunaan pully pada mesin bubut sederhana berjenis alumunium dan memiliki 3 tingkat sebagai pembagi kecepatan putaran.References
[friany, R. (2018). Pengaruh Gerak Makan Terhadap Kekasaran Permukaan Baja Ss 316L Pada Proses Bubut. Teknik Mesin, Universitas IBA Palembang, 4(2), 185. https://doi.org/10.35449/teknika.v4i2.73
Dantes, K. S. (2017). Pengaruh variasi kedalaman potong dan kecepatan ptar mesin bubut terhadap kekasaran permukaan benda kerja hasil pembubutan rata pada baja ST 37. Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha, 5(3).
Ir. Sularso, M. (2004). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. PT. Pradnya Paramita.
James Domu Siburian. (2019). Analisa slip transmisi pulley dan v-belt pada beban tertentu dengan menggunakan motor. Teknik Mesin, Universitas Islam Riau, 1–85.
Jhonson Tambun. (2016). Mesin bubut untuk pembuatan roll mill. Fakultas Teknik Mesin, Universitas Medan Area, 1–2.
Madireddy, J. (2014). Importance of Lathe Machine in Engineering Field and its usage. MLR Institute of Technology, India, 14(6).
Muhyi, M. A. (2019). Pengaruh kecepatan potong terhadap hasil pembubutan bertingkat pada baja ST 41 mesin bubut konvensional. Politeknik Harapan Bersama, Tegal, 1–38.
Musyafa, M. F. (2019). Analisis pembubutan rata material baja st 37, st 60 dan material st 41 terhadap mata pahat karbida. Politeknik Harapan Bersama, Tegal, 1, 1–31.
Paridawati. (2015). Pengaruh kecepatan dan sudut potong terhadap kekasaran benda kerja pada mesin bubut. Teknik Mesin, Universitas Islam 45 Bekasi, 3(1), 53–67.
Raharjo, R. (2013). Rancang bangun belt conveyor trainer sebagai alat bantu pembelajaran. Jurnal Teknik Mesin, Politeknik Kediri, 15–26.
Raul, W. & P. (2016). Pengaruh Variasi Kecepatan Potong Dan Kedalaman Potong Pada Mesin Bubut Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Benda Kerja St 41. Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, 24(1), 1–9.
Romdoni, I. (2016). Perencanaan Dan Pembuatan Mesin Bubut Kayu Dalam Mempercepat Proses Produksi. Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 148, 117.
Sandu siyoto SKM., M.kes, D. (2017). Dasar metodologi penelitian. IIK Strada Indonesia, Kediri, February.
Syafrizal. (2017). Bagaimana menentukan slip pada transmisi pulley & v-belt pada beban tertentu menggunakan motor berdaya seperempat HP. Teknik Mesin, Politeknik Enginering Indorama, 8(1), 21–26.
Umurani, K. (2018). Pengaruh variasi putaran mesin bubut terhadap keausan pada alat potong pahat HSS. Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha, 1(1), 38. https://doi.org/10.31289/jmemme.v1i1.1199
Widarto, dkk. (2012). Teknik permesinan. Jurnal SMK, 1, 144–184.
