PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM INJEKSI TERHADAP PERFORMA, KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN SISA GAS BUANG

Abstract

Tingkat penggunaan kendaraan sangat meningkat dari tahun ke tahun terutama sepeda motor, dari powernya yang kecil sampai pada powernya yang besar sehingga jalan menjadi macet dan mengakibatkan ketersediaan bahan bakar yang menipis. Berkat perkembangan teknologi otomotif yang begitu pesat, banyak para produsen kendaraan memodifikasi kendaraan yang diproduksinya menjadi irit dan bertenaga. Akan tetapi ada saja permasalahan yang timbul ketika kendaraan tersebut sudah digunakan pemakai dari keluhan kurang bertenaga dan boros.  Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh dari putaran air screw yang divariasikan terhadap  tingkat  konsumsi  bahan bakar, hasil pembakaran dan sisa gas buang. Setelah penulis melakukan penelitian dengan serangkaian pengujian maka didapatkan hasil Dalam hal pemakaian konsumsi bahan bakar menurut hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada data hasil pengujian maka di dapat nilai putaran air screw yang efisien ada pada putaran ½ sebesar 0,978 kg / jam.dan untuk pemakaian bahan bakar spesifik sebesar 1,105 kg / jam per kW. Dan nilai yang dihasilkan dari nilai efisieni thermis sebesar 0,162 % pada putaran ½ air screw.Pada carbon  monoksida  (CO),  pada  sampel  ¼  putaran  air  screw  0.90  %  (Vol)  masih recomended sebab ambang batasnya 5.5 %, begitupun pada putaran ½ dan ¾ masih sangat baik sekitar 0,26. Pada Hidrocarbon (HC), masih dibawah ambang batas semua sebab ambang batasnya sekitar 300 ppm, kecuali pada putaran ¼ sudah tinggi sekitar 189 ppm(Vol). ada carbondioksida (C02), karena nilai ambang batas yang baik adalah 12%, maka ketiganya sudah kurang bagus perlu distel ulang atau memang kondisi ruang bakarnya yang sudah kotor pada air screw ¼ putaran sekitar 0.7% (Vol), putaran ½ sekitar 1,3 % (Vol). Pada oksigen (O2), nilai ambang batas sebesar 25% dan oksigen terendah ada pada putaran air screw ¼ sebesar 20,9% jadi bisa dikatakan boros. Lalu nilai lambda untuk ¼ putaran adalah 2000 ppm sudah sampai ambang batas, untuk putaran ½ dan putaran ¾ sama hasilnya dengan putaran air screw ¼. Hasil proses pembakaran dapat dilihat pada ujung busi menghitam pada putaran ¼ dan putran air screw ½ dan ¾ agak normal karena mendapat campuran udara yang agak banyak dibanding bahan bakar.