Upacara Adat Ngaruwat Bumi sebagai Kajian Nilai Budaya Masyarakat Adat Banceuy dalam Melestarikan Lingkungan

Authors

  • Amelia Haryanti Universitas Pamulang

DOI:

https://doi.org/10.32493/jpkn.v5i2.y2018.p151-166

Keywords:

upacara adat, pelestarian lingkungan, nilai budaya adat

Abstract

Upacara adat ngaruwat bumi adalah tradisi yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat adat di kampung Banceuy Kabupeten Subang Jawa Barat sebagai bentuk dan upaya dalam melestarikan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan nilai-nilai budaya adat dalam melestarikan lingkungan yang dilakukan masyarakat adat Banceuy. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat deskripsi atau menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu gejala sosial, baik individu-individu, kelompok-kelompok, dan keadaan sosial tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan melaksanakan upacara dan ritual adat ngaruwat bumi, masyarakat adat Banceuy dapat mempertahankan dan melestarikan lingkungannya. Untuk itu dibutuhkan usaha dan dukungan dari semua lapisan masyarakat dalam mempertahankan keberadaan masyarakat adat ini agar keberadaannya tetap terlindungi dari derasnya arus modernisasi yang terus menerus berkembang.

Author Biography

Amelia Haryanti, Universitas Pamulang

FKIP PPKN UNIVERSITAS PAMULANG

References

Adeng, et.al. (1991). Upacara Tradisional Sedekah Bumi di Cibarusah-Bekasi. Bandung: Proyek terhadap Eksistensi Lembaga Adat Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Asshiddiqie, J. (2010). Konstitusi masyarakat desa (piagam tanggungjawab dan hak asasi warga desa) (online). Tersedia: (http://jimly.com/makalah/namafil e/176/KONSTITUSI_MASYARA KAT DESA.pdf)

Ekadjati, E. S. (1984). Masyarakat Sunda dan Kebudayaan. Jakarta: Girimukti Pusaka.

E. Supriatna dkk. (2010). Kajian nilai budaya tentang mitos dan pelestarian lingkungan pada masyarakat Banceuy Kabupaten Subang. Subang: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Firth, R dkk. (Tanpa Tahun). Tjiri-tjiri dan alam hidup manusia suatu pengantar antropologi budaya. Bandung: Vorkink-Van Hoeve.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI Press.

Hidayah, Z. (2006). Metodologi Penelitian “Kepercayaan†Masyarakat. Jakarta: Makalah dalam Penataran Tenaga Teknis Pamong Budaya Sprirtual.

Ismaun. (2005). Pengantar sejarah sebagai ilmu dan wahana pendidikan. Bandung: Historia Utama Press Koentjaraningrat. (1970). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Lauer, R.H. (1993). Perpektif tentang perubahan sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Martono, N. (2012). Sosiologi perubahan sosial (perspektif klasik, modern, posmodern, dan poskolonial). Jakarta: Rajawali Pers.

Narwoko J. D., & Bagong, S. (2013). Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: Kencana.

Sajogyo, P. (1985). Sosiologi pembangunan. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta.

Suhamiharja, A. S . (1997). Wujud arti dan fungsi puncak-puncak kebudayaan lama dan asli bagi masyarakat pendukungnya di jawa barat. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan NilaiNilai Budaya Jawa Barat 1995/1996.

Supriatna, N. (2013). Green history: belajar dari pengalaman historis hubungan manusia dengan alam. Jakarta: Kongres APPS.

Downloads

Published

2018-09-30

How to Cite

Haryanti, A. (2018). Upacara Adat Ngaruwat Bumi sebagai Kajian Nilai Budaya Masyarakat Adat Banceuy dalam Melestarikan Lingkungan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 5(2), 151–166. https://doi.org/10.32493/jpkn.v5i2.y2018.p151-166