EFEKTIFITAS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SMKN 1 BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.32493/skr.v6i2.5538Abstract
Abstrak - Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui keefektifan penerapan pendekatan sientifik dan penialain otentik dalam proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013, pada SMK Negeri 1 Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif karena data yang diambil menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan menggunakan model CIPP (Context Input Proces Product), Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dan penilaian otentik dalam proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 pada SMK Negeri 1 Bogor dengan analisis data statistik deskriptif diperoleh rerata sebesar 2,91, median 2,87, modus dan standar deviasi sebesar 0,391. Rerata skor tersebut berada pada interval kelas 2,51 s.d. 3,25 katergori cukup baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa product pada pelaksanaan penerapan pendekatan saintifik dan penilaian outentik berdasarkan kurikulum 2013 pada SMK Negeri 1 Bogor berada pada kategori cukup baik.
Kata Kunci : Pendekatan Saintifik, Penilaian Otentik, Kurikulum 2013
Abstract-The purpose of this research is to determine the effectiveness of the application of scientific approaches and authentic assessment in the learning process based on the 2013 curriculum, at SMK Negeri 1 Kota Bogor. The method used is to use a quantitative descriptive approach because the data is taken using numbers, starting from data collection, interpretation of the data, and the appearance of the results. This type of research is evaluative research using the CIPP (Context Input Process Product) model, The results showed that the application of the scientific approach and authentic assessment in the learning process based on the 2013 curriculum at SMK Negeri 1 Bogor with descriptive statistical data analysis obtained an average of 2.91, a median of 2.87, a mode and standard deviation of 0.391. The mean score is in the class interval of 2.51 s.d. 3.25 categories is good enough. Thus it can be said that the product in the implementation of the scientific approach and authentic assessment based on the 2013 curriculum at SMK Negeri 1 Bogor is in quite good category.
Keywords: Scientific Approach, Authentic Assessment, 2013 Curriculum
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka ).
JURNAL SEKRETARI: memiliki lisensi CC-BY-SA atau yang setara sebagai lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.
Dalam mengembangkan strategi dan menetapkan prioritas, JURNAL SEKRETARI: Jurnal Sekretaris menyadari bahwa akses bebas lebih baik daripada akses berbayar, akses gratis lebih baik daripada akses gratis, dan libre di bawah CC-BY-SA atau yang setara lebih baik daripada libre di bawah kondisi terbuka yang lebih ketat. lisensi. Kita harus mencapai apa yang kita bisa ketika kita bisa. Kita tidak boleh menunda mencapai kebebasan untuk mencapai libre, dan kita tidak boleh berhenti pada kebebasan ketika kita bisa mencapai libre.