PENGARUH PENERAPAN POLA KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (P4TK) BISNIS & PARIWISATA JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.32493/skr.v7i2.7033Abstract
ABSTRAK-Tujuan dari mempelajari Ilmu komunikasi adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan sesama manusia, sehingga dapat saling berkomunikasi dengan lebih efektif dalam mencapai tujuan, baik tujuan individu, tujuan organisasi maupun tujuan masyarakat. Di dalam Komunikasi Organisasi ada Budaya Komunikasi dengan garis hubungan yang berbeda. Garis hubungan vertikal kebawah, yaitu antara atasan dan bawahan, garis hubungan horizontal yaitu komunikasi antar pegawai dan garis hubungan yang terakhir adalah vertikal keatas dari pegawai ke atasannya. Tiap garis hubungan tersebut ada polanya masing-masing. Jika pola komunikasi berjalan tidak mengikuti aturannya, maka pelaksanaan komunikasi akan berjalan kurang baik. Pelaksanaan komunikasi yang efektif sangat penting untuk dapat mendorong semangat serta meningkatkan kinerja pegawai. Pelanggaran komunikasi seringkali disebabkan karena pelaku tidak mengetahui bahwa komunikasi mereka telah melanggar jalur ketertiban.“Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pola komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai.â€Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif atau sering juga disebut sebagai metode tradisional. Yaitu dimana data yang dihasilkan akan berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa variabel pola komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja“pegawai di Pusat Pengembangan dan Pembedayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bisnis dan Pariwisata Jakarta.
Kata kunci:â€Komunikasi, Pola komunikasi, kinerja pegawaiâ€
ABSTRACT- The main purpose of studying communication is to develop and improve the ability to communicate with humans, so they can interact with each other more effectively in achieving goals, both individual goals, organizational goals and community goals. In the context of organizational communication, an organizational culture sees communication relationships from the perpetrator's relationship line. The downward vertical relationship line, that is between superiors and subordinates, the horizontal relationship line is between one employee and another employee and last one is upward vertical relationship line, that is between the employee to the superior. Each of these lines of communication has its own pattern. If the communication pattern does not go according to the rules, then the implementation of communication will not work well. This will become one of the disturbances or obstacles in achieving company performance because the message is not conveyed correctly. Communication violations that occur are mostly caused by the perpetrators of the communication not knowing that they have violated the order lines. The purpose of this study is to obtain an in-depth picture and provide empirical evidence regarding the effect of organizational communication patterns on employee performance. The research used quantitative research methods or often referred to as traditional methods. The resulting data will be in the form of numbers and the analysis uses statistics. The results of regression testing show that theâ€variable organizational communication patterns affect the performance of employees at Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bisnis dan Pariwisata Jakarta.â€
Keywords: Communication, communication patterns, employee performance
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka ).
JURNAL SEKRETARI: memiliki lisensi CC-BY-SA atau yang setara sebagai lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.
Dalam mengembangkan strategi dan menetapkan prioritas, JURNAL SEKRETARI: Jurnal Sekretaris menyadari bahwa akses bebas lebih baik daripada akses berbayar, akses gratis lebih baik daripada akses gratis, dan libre di bawah CC-BY-SA atau yang setara lebih baik daripada libre di bawah kondisi terbuka yang lebih ketat. lisensi. Kita harus mencapai apa yang kita bisa ketika kita bisa. Kita tidak boleh menunda mencapai kebebasan untuk mencapai libre, dan kita tidak boleh berhenti pada kebebasan ketika kita bisa mencapai libre.