STRATEGI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM DI DALAM ORGANISASI RT 03 RW 02 DESA KEMUNING LEGOK TANGERANG

Authors

  • Gojali Supiandi Universitas Pamulang
  • Isep Amas Priatna
  • Muhammad Arief

Abstract

Dalam pelaksanaan keorganisasian, baik organisasi rukun tetangga (RT)  yang dikelola oleh sebuah lembaga kemasyarakatan yang dilakukan oleh seklompok masyarakat, persiapan atau mempersiapkan tenaga seperti ketua lingkungan atau RT mutlak perlu. Maksudnya, ketua RT sebagai orang yang menjembatani pesan kepemerintahan daerah kepada masyarakat (lingkup kecil) haruslah bekerja secara profesional sesuai bidang tugasnya. Berdasarkan argumen inilah, maka penempatan sebagai ketua RT yang berkualitas atau profesional adalah hal yang mutlak dilakukan. Hal itu disebabkan karena ketua lingkungan (RT) tidak bisa dilakukan hanya sekedar sambil lalu. Sebelum menjalankan tugas sebagai ketua lingkungan (RT) perlu dibuat persiapan yang matang, termasuk penempatan orang-orang yang tepat sesuai bidang keahliannya masing-masing. Sebab tidak mungkin seseorang untuk menuliskan tulisan (pesan) kepemerintahan jika ia tidak berkompeten sebagai seorang penulis. Sama halnya tidak mungkin disuruh seseorang untuk menjadi sekertaris sementara ia tidak berkompeten sebagai seorang notulen. Dengan demikian, dibutuhkan personil-personil yang   profesional untuk ditempatkan pada tempat yang sesuai, dibutuhkan kompetensi setiap personil.untuk menjalankan tugas yang diembankan kepadanya. Tidak terkecuali seorang ketua lingkungan (RT) harus memiliki kompetensi untuk menjalankan tugasnya dalam bermasyarakat. Berari pula bahwa bermasyarakat  seharusnya dikelola secara profesional oleh tangan-tangan profesional pula. Profesionalisme terkadang tidak akan serta merta didapatkan oleh suatu lembaga ketika ia merekrutnya. Apalagi lembaga yang dimasuki seseorang yang direkrut tadi masih asing baginya, tentu ia butuh adaptasi dan pembinaan. Adaptasi dan pembinaan-sekalipun dapat berjalan secara alamiah seiring dengan waktu berjalan, tetapi tentu akan tidak sebaik apabila ia dibina atau dikader. Pembinaan melalui serangkaian kegiatan-kegiatan, seperti pelatihan, praktek langsung, dan  upaya-upaya lainnya akan jauh lebih cepat membawa seseorang ke arah profesional, ketimbang  berlangsung secara alamiah, yang sudah pasti di sana-sini banyak kendala, baik internal maupun eksternal, yang mungkin dihadapi.

References

Hasibuan, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.

Maulidih, S. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Modul pada Universitas Brawijaya. Malang: tidak diterbitkan.

Meirinia, T. (2010). Manajemen Strategi Dan Strategi Pengembangan SDM Menuju Keunggulan Bersaing. Jurnal Sosio Religia. Vol 9. 3 Mei 2010.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Prasetya, H (2007). Membangun Keunggulan Strategic Melalui Aliansi Strategic Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Volume 4, Nomor2 Juli, 2007.

Robbins, S.(2012).Organizational Behavior. Jakarta.Salemba Empat.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Setiawan, T (2016). Pencapaian Keunggulan Perusahaan Dengan Pengelolaan SDM. Jurnal Mahardika.

Sudjana, D (2012). Pendidikan Luar Sekolah Landasan dan Filsafah. Bandung. Nurul Falah.

Sunarsih, N (2016). Membangun Keunggulan Kompetitif Melalaui Inovasi dan Kewirausahaan. Jurnal Kewirausahaan Dalam Multi Persefektif.

Tim pengembang. (2016). Pedoman Bahasa Indonesia. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta. Depdiknas.

Yadiman (2018). Kewirausahaan Penunjang Wiraswasta. Bandung. Mujahid.

_ (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. UPI Bandung. Depdiknas.

Downloads

Published

2023-02-01