Analisis Kesiapan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Sertifikasi Tanah Secara Elektronik: Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum
DOI:
https://doi.org/10.32493/rjih.v7i1.43502Keywords:
Analysis, Community Participation, Electronic Land CertificateAbstract
Technological advances in Era 4.0 have encouraged the Indonesian Government to implement technology-based public services, including in the land sector with the enactment of ATR/BPN Ministerial Regulation Number 1 of 2021 concerning Electronic Certificates. Land certificates previously in physical form are now being converted into digital documents to increase efficiency, reduce land disputes, and increase legal certainty. This research aims to analyze public participation and perceptions of electronic certificates and the obstacles faced in their implementation. The method used is normative legal research with an analytical approach to legal concepts and statutory regulations as well as in-depth interviews with 10 informants from various backgrounds. The research results show that some people have started using electronic certificates, but there are still those who are hesitant because they are worried about digital data security and lack technology skills. Several respondents acknowledged the benefits of electronic certificates in facilitating the land ownership process but emphasized the importance of better data protection. The main obstacles in implementing electronic certificates are uneven internet infrastructure and networks, as well as the public's lack of technology knowledge. This research provides an important contribution to understanding the legal aspects and community readiness in facing the digitization of land certificates in Indonesia.
References
Brilian, A. P. (2023). Ini Kata Kepala BPN Soal Keamanan Data Sertifikat Tanah Elektronik. Retrieved April 30, 2024, from https://www.detik.com website: https://www.detik.com/properti/berita/d-7081039/ini-kata-kepala-bpn-soal-keamanan-data-sertifikat-tanah-elektronik
Devina. (2022). Partisipasi Masyarakat dalam Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Banda Aceh: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Univarsitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Ghaniyyu, F. F., Pujiwati, Y., & Rubiati, B. (2022). Jaminan Kepastian Hukum Konversi Sertipikat Menjadi Elektronik Serta Perlindungannya Sebagai Alat Pembuktian. Jurnal USM Law Review, 5(1), 172–187.
Herawza, M. F., Surial, M., Elyunusi, Z., Chandra, I., & Pratiwi, A. A. (2023). Efisiensi Sertifikat Tanah Elektronik dalam Sistem Hukum Pendaftaran Tanah. Unies Law Review, 6(1), 2330–2337.
Herman, K. M. S., Iryani, D., Butarbutar, R., & Nurmawati, B. (2023). Sertifikat-El Sebagai Tanda Bukti Kepemilikan Hak Atas Tanah. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 3606–3617.
https://www.bbc.com. (2021). Sertifikat tanah elektronik: Bagaimana penerapan, keamanan, dan sanksi terhadap yang menolak?
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. (2021). Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Sertipikat Elektronik. KEMEN-ATR/BPN. Sertipikat Elektronik. PERATURAN, Nomor 12(879), 1–15.
Laksono, M. Y. (2023). Strategi BPN Tingkatkan Jaminan Keamanan Sertifikat Tanah Elektronik. Retrieved from https://www.kompas.com website: https://www.kompas.com/properti/read/2023/12/19/133729421/strategi-bpn-tingkatkan-jaminan-keamanan-sertifikat-tanah-elektronik
Marzaman, A. P., & Putra, H. E. (2018). Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Layanan Publik di Bidang Lingkungan di Provinsi Gorontalo. Prosiding Konferensi Tahunan Keadilan Sosial Pendidikan, Kependudukan, Politik Dan Tata Kelola Publik, Humanitas Dan Industri, 4, 275–286.
Marzuki, P. M. (2005). Pengantar Penelitian Hukum. Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 96.
Masri, E. (2023). Kebijakan penerbitan sertipikat elektronik pada sistem pendaftaran tanah di Indonesia untuk mewujudkan kepastian hukum. Krtha Bhayangkara, 17(1), 157–174.
Noor, A. K. (2016). Tugas Dan Fungsi PPAT Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Hak Milik Dalam Rangka Mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan Di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Peraturan Menteri/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik. (2021). Jakarta.
Priyono, E. A., & Benuf, K. (2020). Kedudukan Legal Opinion sebagai Sumber Hukum. Jurnal Suara Hukum, 2(1), 54–70.
Putranto, M. I. D., & Mansyur, A. (2023). Urgensi Penerapan Sertipikat Tanah Secara Elektronik. Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan, 12(1), 15–26. https://doi.org/10.28946/rpt.v12i1.2645
Rajab, R. A., Turisno, B. E., & Lumbanraja, A. D. (2020). Sertifikat Hak Atas Tanah Dalam Kepastian Hukum Pendaftaran Tanah. Notarius, 13(2), 642–654.
Soekanto, S. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suari, K. R. A., & Sarjana, I. M. (2023). Menjaga Privasi di Era Digital: Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Jurnal Analisis Hukum, 6(1), 132–142. https://doi.org/10.38043/jah.v6i1.4484
Supriyanto, E. E. (2016). Kebijakan Inovasi Teknologi Informasi (IT) Melalui Program Elektronik Goverment dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Indonesia. JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan): Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah, 1(1), 141–161.
Syaifudin, A. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Di Dalam Layanan Financial Technology Berbasis Peer To Peer (P2P) Lending (Studi Kasus di PT. Pasar Dana Pinjaman Jakarta). Dinamika, 26(4), 408–421.