Analisis Beban Kerja Anggota Polri di Direktorat Pencegahan: Kajian Kualitatif dengan Aplikasi "SI ABK Presisi" untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas

Authors

  • Wahyu Romadhon Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
  • Sri Yanthy Yosepha Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Abstract

Investigasi Beban Kerja (ABK): Penanganan dasar untuk memahami dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan kewajiban perorangan dan kelompok. Melalui pemeriksaan beban kerja, organisasi dapat menjamin penyampaian tugas dan kewajiban yang wajar dan efektif, meningkatkan efisiensi, kepuasan pekerja, dan manfaat perdagangan. Dalam kepolisian, Investigasi Beban Kerja dapat menjadi strategi administrasi tertib untuk mengukur waktu yang dibutuhkan oleh petugas polisi (PNS) untuk menyelesaikan tugas, program, dan latihan unit. Pertimbangan ini menggunakan strategi subjektif, memanfaatkan wawancara mendalam, dokumentasi, dan persepsi partisipatif untuk pengumpulan informasi. Pemeriksaan meliputi pengurangan informasi, tampilan, kesimpulan, dan konfirmasi. Aset manusia yang efektif harus dilengkapi dengan inovasi data yang kuat yang meliputi kerangka kerja komputer, gadget, dan sistem web. Inovasi, komputasi masa lalu, mendukung persiapan data, kapasitas, dan komunikasi untuk mendistribusikan data. Direktorat Pencegahan Kepolisian Nasional terkadang mendapatkan fondasi komputer yang disesuaikan dengan investigasi beban kerja untuk kerangka kerja data ABK, di dekat server jaringan yang memadai. Estimasi beban kerja yang progresif penting dilakukan untuk menjaga beban kerja yang ideal di tengah kondisi yang terus berubah, hal ini menekankan pentingnya Analisis Beban Kerja dan aplikasi "SI ABK Presisi" dalam rangka peningkatan efektivitas dan kecukupan di lingkungan Direktorat Pencegahan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kata Kunci: Lingkungan Kerja; Kepolisian Negara Republik Indonesia; Sistem Informasi; Analisis Beban Kerja (ABK)

Downloads

Published

2024-09-16