Studi Fenomenologi: Tingkat Kepercayaan Diri Peserta Didik Broken Home

Authors

  • Nandya Arum Universitas Ahmad Dahlan
  • Dody Hartanto Universitas Ahmad Dahlan
  • Mufied Fauziah Universitas Ahmad Dahlan
  • Kuswindarti Kuswindarti SMPN 1 Nglipar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan kepercayaan diri peserta didik yang berlatar belakang dari keluarga broken home. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Subjek penelitian ini merupakan tiga peserta didik yang berlatar belakang dari keluarga broken home dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang beragam yaitu berinisial ATP, DAP, dan ACP. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ketiga subjek mengalami dampak psikologis akibat dari keadaan keluarga yang broken home berupa tidak ingin berinteraksi dengan orang lain, memiliki perasaan trauma, menjadi pribadi yang lebih tertutup, serta keadaan emosi menjadi labil. Meskipun ketiga subjek belum sepenuhnya mampu memahami keadaan diri, namun ketiga subjek berusaha untuk menjadi pribadi yang baik dan lebih percaya diri dengan cara mengembangkan minat dan bakatnya melalui organisasi, serta memiliki harapan untuk selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.

Kata Kunci: studi fenomenologi; kepercayaan diri; keluarga broken home.

References

Aisyah, N. (2013). Pola Asuh Demokratis, Kepercayaan Diri dan Kemandirian Mahasiswa Baru. Surabaya: Jurnal Psikologi Indonesia, 2 (2), 108 – 121.

Agustina, Y. (2016). Self Disclosure Mengenai Latar Belakang Keluarga yang Broken Home kepada Pasangannya. Surabaya: Jurnal E-Komunikasi, 4 (1), 1 – 12.

Detta, B. & Abdullah, S.M. (2017). Dinamika Resiliensi Remaja dengan Keluarga Broken Home. Yogyakarta: Jurnal InSight, 19 (2), 1693 – 2552.

Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia.

Gianoza, J., Zikra., & Ibrahim, I. (2013). Hubungan Perhatian Orangtua dengan Moral Remaja. Padang: Jurnal Ilmiah Konseling, 2 (1), 21 – 26.

Ghufron, M. N & Rini, R.S. (2010). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunawan, Heri Indra. 2020. Bahasa Indonesia: Lingua Franca Pencetak Karakter Negeri. Purwokerto: Pena Persada.

Jamiah, Y. (2012). Keluarga Harmonis dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Usia Dini. Yogyakarta: Jurnal Cakrawala Kependidikan, 8 (1), 1 – 13.

Mardatillah. (2010). Penggembangan Diri. Balikpapan: STIE Madani.

Nurmalasari, Y. (2008). Broken Home: Dampak dan Solusi.

Pritama, D. (2015). Studi Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa SD Negeri 1 Pengasih. Skripsi. FIP, Pend. Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta

Rahayu, A. Y. (2013). Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta: PT Indeks

Ramadhani, T.N. (2014). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Citra Diri Pada Remaja Akhir. Yogyakarta: Jurnal Spirits, 4 (2), 22 – 32.

Surya, H. (2010). Rahasia Membuat Anak Cerdas dan Manusia Unggul. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Utomo, D. P. & Harmiyanto, H. (2016). Hubungan Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X SMAN 1 Garum Kabupaten Blitar. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 1 (2), 55 – 59.

Willis, S. S. (2011). Konseling Keluarga (Family Counseling).Bandung: CV Alfabeta

Downloads

Published

2022-08-15

How to Cite

Arum, N., Hartanto, D., Fauziah, M., & Kuswindarti, K. (2022). Studi Fenomenologi: Tingkat Kepercayaan Diri Peserta Didik Broken Home. Wiyatamandala, 2(2), 154–165. Retrieved from https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/wiyata/article/view/23634