PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BUAH KOPI SEBAGAI PUPUK ORGANIK DI DESA SUMBER BENING

Authors

  • Destien Atmi Arisandy STKIP PGRI Lubuklinggau
  • Linna Fitriani STKIP PGRI Lubuklinggau
  • Maria Luthfiana STKIP PGRI Lubuklinggau

Abstract

Produksi pertanian di Kecamatan Selupu Rejang secara kuantitas cukup besar sehingga menjadi daerah sentra sumber pengiriman produk pertanian hingga diberbagai wilayah di Indonesia. Permintaan pasar yang tinggi membuat kelompok petani menggunakan berbagai cara guna meningkatkan produksi pertanian, diantaranya dengan menggunakan pupuk kimia dalam jumlah besar guna mempercepat proses penanaman dan produksi, tetapi kualitas hasil pertanian yang didapatkan semakin menurun disebabkan penurunan kualitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlangsung terus menerus. Kecamatan Selupu Rejang juga dikenal sebagai penghasil kopi, sehingga banyak heller pengolahan buah kopi menghasilkan limbah kulit buah kopi yang melimpah setiap harinya. Limbah kulit buah kopi yang melimpah tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah tersebut. Program kemitraan masyarakat stimulus (PKMS) ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kurangnya pupuk yang sangat dibutuhkan Kelompok pertanian dengan cara mengolah limbah kulit buah kopi menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan bagi pertaniaan di Kecamatan Selupu Rejang lebong. Pertanian organik dapat mengatasi penurunan kualitas lahan pertanian sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian. PKMS ini berhasil meningkatkan keterampilan petani sehingga petani dalam penyediaan pupuk organik di bidang pertanian sehingga terjadi peningkatan dalam perekonomian. Pengolahan pupuk organik menggunakan metode anaerob yang diawali dengan sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi hasil produk secara berkelanjutan kepada kelompok tani di Desa Sumber Bening Kecamatan Selupu Rejang. Data yang didapatkan telah terjadi peningkatan mencapai 93 % untuk keterampilan dan 96% untuk pengetahuan mitra kelompok tani dalam pembuatan pupuk organik limbah kulit buah kopi.

References

(BPP), B. P. (2016). Data Penyuluhan pertanian Kecamatan Selupu Rejang. Rejang: Balai

Penyuluh Pertanian (BPP) .

Falahuddin, D. (2016). Pengaruh Pupuk Organik Kulit Kopi Terhadap Pertumbuhan Bibit

Kopi. : . Jurnal Bioilmi, 1.

Merdeka, B. (2017, Maret 22 ). Pupuk Langka Petani Meradang. Retrieved Maret 22 , 2017,

from www.beritamerdekaonline.com: www.beritamerdekaonline.com

Pujiyanto. (2007). Pemanfaatan Kulit Kopi Dan Bahan Mineral sebagai Amelioran Tanah

Alami. Jurnal Tanah Tropika Pelita Perkebunan,, 161.

Sutanto, R. (2012). Penerapan Pertanian Organik Yogyakarta. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Syakir, M. (2010). Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Bogor: Pusat Penelitian dan Perkebunan.

Syamsu, R. I. (2013). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal

Universitas Tulungagung Bonorowo, 2

Published

2020-02-27