STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL DALAM UPAYA PERCEPATAN EKONOMI PEDESAAN DI BADUY BANTEN
DOI:
https://doi.org/10.32493/skr.v9i1.18707Abstract
ABSTRAK
Perdagangan yang pada waktu yang lampau dilakukan secara barter, sekarang ini telah mempergunakan mata uang rupiah biasa. Orang Kanekes menjual hasil buah- buahan, madu, dan gula kawung/aren melalui para tengkulak. Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger. Pada umumnya mereka pergi dalam rombongan kecil yang terdiri dari 3 sampai 5 orang, berkunjung ke rumah kenalan yang pernah datang ke Kanekes sambil menjual madu dan hasil kerajinan tangan. Dalam kunjungan tersebut biasanya mereka mendapatkan tambahan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa sektor wirausaha atau ekonomi kreatif memiliki peranan dalam upaya pengembangan perekonomian wilayah Badui Banten. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk mengambil judul mengenai “Strategi Pengembangan Daerah Tertinggal Dalam Upaya Percepatan Ekonomi Pedesaan Di Baduy Jawa Baratâ€. Tujuan dari penelitian ini adalah: Menganalisis sektor unggulan ekonomi kreatif di Badui Banten, menganalisis potensi ekonomi kreatif di Badui Banten, menganalisis Bagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Badui Banten. Penelitian ini dilakukan melalui survey dengan metode perkembangan (Developmental Research). Guna mendapatkan informasi secara umum tentang keadaan daerah-daerah yang tertinggal dan siap untuk dikembangkan, maka penelitian ini banyak memanfaatkan data primer yang didapatkan melalui survei. Data sekunder hanya bersifat sebagai pendukung.
Kata-kata Kunci: Strategi, Pengembangan dan Percepatan Ekonomi.
STRATEGY FOR DEVELOPMENT OF LIVING AREAS IN RURAL ECONOMIC ACCELERATION EFFORTS INBADUY, WEST JAVA
ABSTRACT
Trade, which in the past was carried out by barter, is now using the ordinary rupiah currency. The Kanekes sell their fruits, honey and kawung / palm sugar through middlemen. They also buy necessities of life that are not produced in the market themselves. Markets for Kanekes people are located outside the Kanekes area such as Kroya, Cibengkung, and Ciboleger markets. In general, they go in small groups of 3 to 5 people, visit the homes of acquaintances who have been to Kanekes while selling honey and handicrafts. During these visits they usually get additional money to make ends meet. Based on the explanations above, it can be seen that the entrepreneurial sector or the creative economy has a role in the development of the economy in the Badui region of Banten. Therefore the author is very interested in taking the title of "Strategy For Development Of Living Areas In Rural Economic Acceleration Efforts Inbaduy, West Java". The objectives of this study are: To analyze the leading sectors of the creative economy in Badui Banten, to analyze the potential of the creative economy in Badui Banten, to analyze how the growth of leading sectors in Badui Banten. This research was conducted through a survey with the method of development (Developmental Research). In order to obtain general information about the state of the underdeveloped areas and ready to be developed, this research uses a lot of primary data obtained through surveys. Secondary data only serves as a support.
Keywords: Interpersonal Communication, Excellent Service, Employees, and Customers.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka ).
JURNAL SEKRETARI: memiliki lisensi CC-BY-SA atau yang setara sebagai lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.
Dalam mengembangkan strategi dan menetapkan prioritas, JURNAL SEKRETARI: Jurnal Sekretaris menyadari bahwa akses bebas lebih baik daripada akses berbayar, akses gratis lebih baik daripada akses gratis, dan libre di bawah CC-BY-SA atau yang setara lebih baik daripada libre di bawah kondisi terbuka yang lebih ketat. lisensi. Kita harus mencapai apa yang kita bisa ketika kita bisa. Kita tidak boleh menunda mencapai kebebasan untuk mencapai libre, dan kita tidak boleh berhenti pada kebebasan ketika kita bisa mencapai libre.