PEMERIKSAAN FAKTOR RISIKO SINDROMA METABOLIK DI GKKD BUPER WAENA, JAYAPURA

Authors

  • Astrina Rosaria Indah Sidabutar Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
  • Nuraliah Rusman
  • Ferry Rhendra Pananda Putra Sitorus

Abstract

Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala klinis meliputi rendahnya kadar HDL-kolesterol, tingginya trigleserida, meningkatnya gula darah, meningkatnya tekanan darah dan abdomen obesitas. Tingginya prevalensi sindrom metabolik harus segera diwaspadai, karena merupakan pola epidemik baru terjadinya penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskular saat ini masih merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Permasalahan sindroma metabolik menunjukkan pentingnya dilakukan pemeriksaan dan manajemen dini. Gambaran utama termasuk obesitas sentral, hipertrigliseridemia, kolesterol HDL rendah, hiperglikemia, dan hipertensi. Peserta yang mengikuti pemeriksaan faktor risiko sindroma metabolik di jemaat GKKD Buper Waena sebanyak 40 orang. Faktor risiko yang diperiksa adalah Berdasarkan pemeriksaan Indeks Massa Tubuh terbanyak adalah obesitas 1 sebanyak 33%, pemeriksaan lingkar perut didapatkan terbanyak adalah normal sebanyak 55%, pemeriksaan kolesterol total  didapatkan yang terbanyak adalah normal sebanyak 53%, pemeriksaan gula darah sewaktu didapatkan yang terbanyak adalah normal 70%, pemeriksaan tekanan darah didapatkan terbanyak adalah tekanan darah normal yaitu 80%,  Peserta pengabdian masyarakat yang mempunyai risiko sindrom metabolik adalah sebanyak 43 %.

Kata kunci: sindrom metabolik; pemeriksaan; faktor risiko;

References

Ekayanti, I. G. A. S. (2020). Analisis Kadar Kolesterol Total Dalam Darah Pasien Dengan Diagnosis Penyakit Kardiovaskuler. International Journal of Applied Chemistry Research, 1(1), 6. https://doi.org/10.23887/ijacr.v1i1.28709

Fauci, A. S., Braunwald, E., Kasper, D. L., Hauser, S. L., Longo, D. L., Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2009). Harrison’s Manual of Medicine, 17th Edition (17th ed.). New York: Mc Graw Hill.

Kassi, E., Pervanidou, P., Kaltsas, G., & Chrousos, G. (2011). Metabolic syndrome: definitions and controversies. BMC Medicine, 9(1–2), 71–80. https://doi.org/10.1080/08959285.1992.9667925

Khairana Sari, M., Lipoeto, N. I., & Herman, R. B. (2016). Hubungan Lingkar Abdomen (Lingkar Perut) dengan Tekanan Darah. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2), 456–461. https://doi.org/10.25077/jka.v5i2.539

Lasabuda, T., Wowor, P. M., & Mewo, Y. (2015). Gambaran Indeks Massa Tubuh (Imt) Jamaah Mesjid Al- Fatah Malalayang. Jurnal E-Biomedik, 3(3), 9–12. https://doi.org/10.35790/ebm.3.3.2015.10146

Magdalena, Mahpolah, & Yusuf, A. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom metabolik pada penderita rawat jalan di rsud ulin banjarmasin. Skala Kesehatan, 5(2), 1–6.

Fansyuri, M., & Yunita, D. (2023). KLIK: Kajian Ilmiah Informatika dan Komputer Implementasi K-Nearest Neighbor Untuk Klasifikasi Jenis Kelamin Berdasarkan Analisis Citra Wajah. Media Online), 3(6), 1208–1216. https://doi.org/10.30865/klik.v3i6.827

Pratiwi, Z. A., Hasanbasri, M., & Huriyati, E. (2017). Penentuan titik potong skor sindroma metabolik remaja dan penilaian validitas diagnostik parameter antropometri: analisis Riskesdas 2013. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 14(2), 80. https://doi.org/10.22146/ijcn.25590

Sihombing, M., & Tjandrarini, D. H. (2015). Faktor Risiko Sindrom Metabolik Pada Orang Dewasa Di Kota Bogor. Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 38(1), 21–30. https://doi.org/10.22435/pgm.v38i1.4418.21-30

Published

2024-01-14