Manajemen Konflik dalam Pembentukan Lembaga Baru di Era Start-Up: Studi Kasus Gojek dalam Mencapai Keharmonisan Organisasi
Keywords:
Manajemen konflik, pembentukan lembaga baru, perusahaan rintisan (Start-Up), keharmonisan organisasi, GojekAbstract
Pertumbuhan pesat start-up seringkali memicu pembentukan lembaga baru yang berpotensi menimbulkan konflik internal. Penelitian ini bertujuan menganalisis manajemen konflik dalam pembentukan lembaga baru di Gojek, start-up terkemuka di Indonesia, dan dampaknya terhadap keharmonisan organisasi. Menggunakan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan manajemen dan karyawan Gojek yang terlibat dalam proses tersebut, serta analisis dokumen internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gojek menerapkan strategi manajemen konflik seperti komunikasi transparan, tim lintas fungsi, dan mediasi. Temuan utama mengindikasikan bahwa manajemen konflik efektif secara signifikan memfasilitasi integrasi, mengurangi resistensi perubahan, dan meningkatkan kolaborasi antar unit, yang esensial bagi keharmonisan organisasi. Disimpulkan bahwa manajemen konflik yang proaktif dan adaptif krusial dalam menavigasi dinamika pembentukan lembaga baru di lingkungan start-up yang dinamis
References
De Wit, F. R. C., & Greer, L. L. (2012). The paradox of intragroup conflict: A meta-analysis. Journal of Organizational Behavior, 33(7), 921-941.
Eisenhardt, K. M., Kahwajy, J. L., & Bourgeois III, L. J. (1997). How management teams can have a good fight. Harvard Business Review, 75(4), 77-85.
Jehn, K. A. (1995). A multimethod examination of the benefits and detriments of intragroup conflict. Administrative Science Quarterly, 40(2), 256-282.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.