Minat Membaca Masyarakat

Abstract

Penelitian tentang minat baca masyarakat menyoroti tantangan dalam meningkatkan budaya literasi di Indonesia. Faktor utama rendahnya minat baca meliputi kurangnya akses terhadap bahan bacaan dan perpustakaan, serta dominasi teknologi hiburan dibandingkan aktivitas membaca. Keterlibatan sekolah, keluarga, dan pemerintah sangat penting dalam membangun kebiasaan membaca sejak dini. Di beberapa daerah, upaya literasi berbasis komunitas seperti perpustakaan desa dan partisipasi mahasiswa dalam program edukasi telah menunjukkan dampak positif, tetapi masih terbatas cakupannya. Studi literatur menunjukkan bahwa minat baca sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan latar belakang keluarga. Siswa dari keluarga dengan pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki minat baca lebih besar. Selain itu, penggunaan aplikasi digital sebagai media membaca berpotensi meningkatkan motivasi baca, terutama di kalangan siswa sekolah dasar dan menengah. Penggunaan media digital ini juga mengurangi hambatan geografis dan membuka peluang lebih luas bagi akses literasi. Secara umum, membangun budaya membaca membutuhkan pendekatan terpadu, mencakup upaya pemerintah dalam menyediakan sarana baca, dukungan komunitas, dan pengenalan program literasi sejak pendidikan dasar. Gerakan literasi yang konsisten diharapkan tidak hanya meningkatkan minat baca tetapi juga memperbaiki kualitas sumber daya manusia Indonesia agar sejajar dengan negara-negara maju.