Strategi Masjid Darul Ulum Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius di Univeritas Pamulang Witana Harja
DOI:
https://doi.org/10.32493/sekretarisskr.v12i1.47318Keywords:
Strategy, Mosque, Religious CharacterAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi Masjid Darul Ulum Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius di Universitas Pamulang Witana Harja. Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang mengedepannya proses dan hasil dengan observasi dan wawancara dengan mencatat sebagai data yang akan diolah. Adapun hasil penelitian ini adalah strategi masjid Darul Ulum dalam penanaman nilai-nilai pendidikan karakter religius dengan melaksanakan program kerja dari Lembaga Kajian Keagamaan Universitas Pamulang melalui Divisi Kemasjidan akan melakukan program yang sudah direncanakan ke semua Masjid Darul Ulum (MDU) khususnya di MDU Witana iseperti kegiatan Kampus Unpam Mengaji, melaksanakan salat Jumat, kajian tematik, kajian kitab kuning, melakukan kegiatan Ramadan dengan melibatkan dosen agama sebagai ujung tombak untuk menginisiasi segala kegiatan masjid untuk diramaikan dengan berbagai kegiatan. Saran yang bisa dilakukan dengan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah berjalan dan yang belum. Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak MDU Witana Harja mulai dari Yayasan, Rektor, Dekan, Kaprodi dan LKK untuk sama-sama memakmurkan masjid sehingga proses penanaman nilai-nilai karakter religius bisa diterapkan.
References
Asmani J.M (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidian Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Hamid, Azwar. (2017). Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren: Pelajar dan Santri dalam Era IT & Cyber Culture. Surabaya: IMTIYAZ.
Muslich, Masnur. (2009). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Muhaimin, G. A, dan Rahman, A. N. (1996). Strategi Belajar Mengajar: Penerapan Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama. Surabaya: Citra Media
Sahlan, A. (2010). Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN Press Maliki.
Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Siswanto. (2002)Panduan Pengelolaan Himpunan Jamaah Masjid. Jakarta : Pustaka Amani.
Supardi dan Teuku Amiruddin. (2001). Manajamen Masjid dalam Pembangunan Masyarakat Yogyakarta: UII Press.
Sahlan, A. (2010). Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN Press Maliki.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka ).
JURNAL SEKRETARI: memiliki lisensi CC-BY-SA atau yang setara sebagai lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.
Dalam mengembangkan strategi dan menetapkan prioritas, JURNAL SEKRETARI: Jurnal Sekretaris menyadari bahwa akses bebas lebih baik daripada akses berbayar, akses gratis lebih baik daripada akses gratis, dan libre di bawah CC-BY-SA atau yang setara lebih baik daripada libre di bawah kondisi terbuka yang lebih ketat. lisensi. Kita harus mencapai apa yang kita bisa ketika kita bisa. Kita tidak boleh menunda mencapai kebebasan untuk mencapai libre, dan kita tidak boleh berhenti pada kebebasan ketika kita bisa mencapai libre.